Banyak Orang Beli Mobil Baru, CNAF Kantongi Pembiayaan Rp4,47 Triliun di Semester I 2022

Jum'at, 26 Agustus 2022 | 17:25 WIB
Banyak Orang Beli Mobil Baru, CNAF Kantongi Pembiayaan Rp4,47 Triliun di Semester I 2022
PT CIMB Niaga Finance (CNAF) hingga semester I 2022 ini menyalurkan pembiayaan baru atau booking sebesar Rp4,47 triliun pada Semester 1 tahun 2022, naik sebesar 103 persen year-on-year (YoY). [Suara.com/Fadil]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT CIMB Niaga Finance (CNAF) hingga semester I 2022 menyalurkan pembiayaan baru atau booking sebesar Rp4,47 triliun pada Semester 1 tahun 2022, naik sebesar 103 persen year-on-year (YoY), dibandingkan periode yang sama di 2021 sebesar Rp2,20 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman, mengatakan pertumbuhan kredit ditopang oleh pembiayaan mobil baru yang naik 127 persen menjadi Rp1,46 triliun di semester I dari Rp644 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, untuk segmen mobil bekas juga meningkat dari Rp924 miliar di semester I 2021 meningkat menjadi Rp1,79 triliun hingga akhir Juni 2022. Lalu, refinancing juga tumbuh 93 persen dari Rp621 miliar menjadi Rp1,2 triliun.

“Tahun 2022 merupakan tahun dimana bisnis otomotif sudah mulai kembali seperti sebelum pandemi. Hal tersebut terlihat dari aktivitas masyarakat yang sudah berlangsung normal. Hal ini sejalan dengan berbagai stimulus yang telah dikeluarkan pemerintah dalam percepatan ekonomi salah satunya PPnBM,” ujar Ristiawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, Perseroan berhasil membukukan laba sebelum Pajak atau PBT (profit before tax) sebesar Rp246 miliar, naik sebesar 90 persen YoY dibandingkan semester 1 tahun 2021 sebesar Rp129 miliar.

Di samping itu, Perseroan konsisten mempertahankan rasio kredit bermasalah atau NPF (non performing financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 0,92 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun 2021.

Selain itu, rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Per 30 Juni 2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 8,25 persen dan 24,87 persen.

“Ini pertumbuhan yg agresif dari CIMB Niaga Finance untuk membantu pemerintah melakukan percepatan pemulihan ekonomi. Dan dalam kondisi yang tidak mudah ini kita tumbuh 90 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Ristiawan menuturkan bila melihat tantangan bisnis ke depan perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Pasanya Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen dari 3,5 persen.

Baca Juga: Viral! Pasutri Berbaju Lusuh Beli Mobil Baru Tunai, Uang Ratusan Juta Dibawa Pakai Karung

“Tantangan ke depan ada inflasi dan suku bunga yang meningkat. CIMB Niaga Finance harus hati-hati karena kondisi ekonomi yg belum mendukung untuk tumbuh agresif. Ke depan masih banyak tantangan
Kita tahu suku bunga acuan naik, inflasi masuk 5 persen lebih domino efek tersebut akan menurunkan kemampuan bayar dan menurunkan rangsangan transaksi,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI