Suara.com - Ratusan karyawan pabrikan elektronik global, Xiaomi dikabarkan terdampak PHK massal yang dilakukan perusahaan tersebut.
Dalam laporan Business World, setidaknya 900 pekerja Xiaomi jadi korban PHK perusahaan tersebut. Jumlah itu merupakan 3 persen dari total karyawan Xiaomi.
Dari total 32 ribu karyawan Xiaomi di China, 30 ribu di antarnya bekerja di China. Pihak Xiaomi sendiri hingga kini masih bungkam terkait adanya kabar PHK massal tersebut.
Meski belum dapat dipastikan keterkaitannya, Mashable dalam laporannya mengatakan, Xiaomi mengalami penurunan pemasukan mencapai 20% lebih rendah dari tahun 2021 di angka USD 10,31 miliar. Jumlah itu membuat laba bersih Xiaomi turun 67 persen.
Baca Juga: Susul Facebook, Xiaomi Berhentikan 900 Karyawannya, Dampak Inflasi Global?
Pandemi COVID-19 Diduga jadi salah satu penyebab keuangan Xiaomi terguncang karena penurunan permintaan pasar.
Selain itu, Xiaomi beberapa saat lalu juga mengalami kesulitan pasokan chip serta kenaikan harga bahan bakar yang mendorong inflasi secara global yang turut memperburuk kondisi.
"Tantangan-tantangan itu secara signifikan berimbas pada permintaan di pasar dan hasil keuangan untuk periode ini," kata pimpinan Xiaomi, Wang Xiang.
Sejak awal tahun 2022, harga saham Xiaomi telah menurun 40% yang dipicu oleh melambatnya perekonomian China dan selain itu juga melemahnya pertumbuhan global.