52 Daftar Bank yang Termasuk dalam BI Fast Terbaru, Update Agustus 2022
Berikut adalah daftar bank yang masuk dalam BI Fast terbaru 2022.
Suara.com - Bank Indonesia merilis daftar BI-FAST yang merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat. Saat ini sedikitnya 52 bank terdaftar dalam BI Fast terbaru. Berikut rinciannya.
A. Bank Peserta BI-Fast Batch I
1. Bank BCA Syariah 2. Bank Central Asia 3. Bank CIMB Niaga 4. Bank CIMB Niaga 5. UUS Bank Citibank N.A. 6. Bank Danamon Indonesia 7. Bank Danamon Indonesia 8. UUS Bank DBS Indonesia 9. Bank Mandiri 10. Bank Mega 11. Bank Negara Indonesia (BNI)12. Bank OCBC NSIP 13. Bank Permata Bank 14. UUS Bank Permata15. Bank Rakyat Indonesia (BRI)16. Bank Sinarmas 17. Bank Syariah Indonesia (BSI)18. Bank Tabungan Negara (BTN)19. UUS Bank Tabungan Negara 20. Bank UOB Indonesia 21. Bank Woori Saudara
B. Daftar Bank Peserta BI-Fast Batch II
Baca Juga: 9 Perbankan Sudah Daftar Layanan Baru BI Fast untuk Transaksi Massal
1. Allo Bank Indonesia 2. Bank Digital BCA 3. Bank Ganesha 4. Bank HSBC Indonesia 5. Bank Ina Perdana 6. Bank KEB Hana Indonesia 7. Bank Mandiri Taspen 8. Bank Maspion Indonesia 9. Bank Mestika Dharma 10. Bank Multi Arta Sentosa 11. Bank Nationalnobu 12. Bank Pan Indonesia 13. BPD Bali 14. BPD Jawa Barat dan Banten 15. BPD Jawa Tengah 16. UUS BPD Jawa Tengah 17. BPD Jawa Timur 18. UUS Jawa Timur 19. UUS BPD Nusa Tenggara Timur 20. BPD Papua 21. Bank Sahabat Sampoerna 22. Bank Sinarmas 23. UUS Kustodian Sentral Efek Indonesia
C. Daftar Bank Peserta BI-Fast Batch II
1. Bank Artha Graha Internasional 2. Bank Bumi Arta 3. Bank DKI 4. UUS Bank DKI 5. Bank Jago 6. BPD Jawa Barat dan Banten Syariah 7. BPD Riau Kepri B8. Bank Raya Indonesia
Seperti diketahui, Bank Indonesia mengembangkan BI-FAST terutama untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan transfer dana yang lebih efisien, cepat (real-time), dan tersedia setiap saat. Saat ini ketersediaan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat karena dibatasi oleh waktu layanan dan dana efektif yang belum real-time serta keterbatasan kanal pembayaran yang pada akhirnya mengurangi kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi secara non tunai.
Disamping itu, BI-FAST diharapkan dapat memperkuat ketahanan Sistem Pembayaran Ritel nasional dengan menyediakan alternatif terhadap infrastruktur Sistem Pembayaran nasional eksisting.
Baca Juga: BI Fast Bisa Transaksi Massal, Nominal Penggunaan Rp 250 Juta
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni