Ketua Komisi VI DPR RI Apresiasi Penyaluran KUR BRI yang Dinilainya Mampu Jaga Ketahanan Ekonomi

Kamis, 25 Agustus 2022 | 09:57 WIB
Ketua Komisi VI DPR RI Apresiasi Penyaluran KUR BRI yang Dinilainya Mampu Jaga Ketahanan Ekonomi
Anggota FPKB DPR RI, Faisol Riza. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI dinilai sangat baik, karena mampu menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ini dilakukan melalui pemberdayaan pelaku ekonomi dari level terkecil yang masuk dalam segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Apresiasi tersebut diungkapkan Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza. Menurutnya, KUR sebagai stimulus ekonomi dari pemerintah memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM. Selain meningkatkan akses pelaku UMKM terhadap kredit perbankan, KUR berdampak pada penguatan ketahanan dan percepatan pemulihan bisnis UMKM yang dapat menjaga taraf hidup para pelaku usaha di segmen tersebut.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu pun mengutip riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022 terhadap KUR yang disalurkan BRI. Di situ disebutkan, KUR berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha, mendorong terjadinya pengeluaran dan meningkatkan keuntungan bersih para pelaku UMKM.

Selain itu, KUR juga berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada masa pandemi, KUR juga mendorong ketahanan pelaku UMKM, berdasarkan riset, pelaku UMKM penerima KUR masih mampu mencatatkan keuntungan di masa pandemi.

“KUR memberikan dampak besar terhadap peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Penyaluran KUR mendongkrak kemampuan nasabah untuk mengembangkan usaha, memberikan dampak sosial yang tinggi, seperti meningkatnya kesejahteraan keluarga, dan dampak lanjutan terhadap komunitas usaha,” ujarnya.

Penyaluran KUR juga berimplikasi positif terhadap meningkatnya produktivitas usaha nasabah dengan peningkatan sebesar 32,94%. KUR menjadi sumber modal baru yang memutar roda usaha. Di mana peningkatan kegiatan masyarakat yang lebih tinggi pada nasabah KUR Kecil yaitu sebesar 25,73%, dan nasabah KUR Mikro sekitar 24,16%, sedangkan penerima KUR Super Mikro sekitar 18,2%.

Tak hanya aspek ekonomi, KUR pun dinilai faisol sangat berdampak positif pada aspek sosial. Sebanyak 29,63% nasabah KUR mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai pendidikan keluarganya. Sekitar 27,33% juga menyatakan mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai dana kesehatan keluarga usai mendapat kucuran KUR.

“Program KUR pun ternyata mampu mendorong kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Faisol.

Hal ini selaras dengan riset dari BRI Microfinance Institute berupa Indeks Bisnis UMKM Kuartal II/2022. Yang dilakukan melalui survei terhadap penilaian kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya. Pelaku UMKM yang disurvei memberikan apresiasi tinggi dan meningkat dibandingkan dengan survei sebelumnya pada kuartal I/2022.

Baca Juga: Komisi VI Berharap BUMN Bisa Jalin Kerjasama dengan Sektor Lokal di Aceh

Hal ini tercermin pada Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) yang jauh di atas ambang batas 100. Dengan peningkatan dari 128,9 pada kuartal I/2022 menjadi 133,9 pada kuartal II/2022. Kenaikan ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin baik, kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok yang mulai mereda, hingga pandemi Covid-19 yang tetap terkendali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI