Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka-bukaan terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi yaitu Pertalite dan Solar.
Menurut dia, pemerintah telah menurunkan beban subsidi energi pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2023.
Adapun, pada APBN 2023 pemerintah memangkas dana kompensasi dan subsidi energi 2023 menjadi Rp336,7 triliun. Sebelumnya anggaran kompensasi dan subsidi energi mencapai Rp502,4 triliun.
"Soal bagaimana bisa menekan subsidi (energi) dari Rp502 triliun ke Rp300 triliun, memang tidak ada cara lain yang sedang dipikirkan pemerintah, tapi ini juga belum menjadi penugasan kepada kami," ujar Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Viral Oknum DPRD Pukuli Wanita Karena Tak Terima Disuruh Antri di SPBU, Hotman Paris: Lawan !
Mantan Bos Klub Inter Milan ini mengakui, penentuan kenaikkan harga BBM bersubsidi sangat dilematis. Di satu sisi, APBN sangat berat menopang untuk membiayai subsidi energi, tapi perekonomian masyarakat belum terlalu pulih.
"Nah proses-proses ini memang kita perlu waktu karena memang kita kemarin kebijakannya cukup dilema, tetapi kita yakini program-program dari penekanan BBM ini bisa terjadi," imbuhnya.
Namun demikian, tambah Erick, Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) masih belum menerima penugasan dari pemerintah, terkait kenaikan BBM Pertalite dan Solar.