Gubernur BI: Ekonomi Syariah Berperan Besar dalam Pemulihan Nasional

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:01 WIB
Gubernur BI: Ekonomi Syariah Berperan Besar dalam Pemulihan Nasional
Gubernur BI Perry Warjiyo. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi syariah Indonesia berkembang luar biasa dan terus berada di jalur pemulihan, sehingga mampu tumbuh 3,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I 2022.

Sektor terkait yakni pertanian, makanan halal, busana muslim, serta pariwisata ramah muslim. Keempat sektor tersebut pun sebelumnya sudah tumbuh sebesar 2,1 persen (yoy) pada 2021.

"Dengan begitu ekonomi syariah berperan lebih besar dalam pemulihan ekonomi nasional," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference, Rabu (24/8/2022).

Menurutnya, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dan seluruh dunia tumbuh sangat pesat serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi di Tanah Air.

Baca Juga: Bos Bank Indonesia: Rupiah Masih Melemah, Tapi Lebih Baik dari Malaysia Hingga Thailand

Salah satunya ditunjukkan perkembangan industri halal yang sangat luar biasa melalui keempat sektor unggulan ekonomi syariah.

Di Indonesia, lanjutnya, bisnis syariah juga meliputi pertumbuhan UMKM dan pembangunan ekonomi pondok pesantren. Perry Warjiyo menyebutkan terdapat 30 ribu pesantren di seluruh Indonesia yang telah mengembangkan model bisnis syariah.

"Mereka tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi para siswa untuk belajar dan memiliki pengalaman dalam bisnis serta kewirausahaan," tutur Perry Warjiyo.

Oleh karenanya ia berharap seluruh pihak perlu bersama-sama meningkatkan peran ekonomi syariah di Indonesia, khususnya UMKM dan pondok pesantren, lantaran masih terdapat berbagai tantangan yang kemungkinan dihadapi ke depannya.

Baca Juga: Resmi, Suku Bunga Acuan Naik Menjadi 3,75%

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI