Isu Merger Indihome dan Telkomsel, Begini Kata Dirut Telkom

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 22 Agustus 2022 | 16:46 WIB
Isu Merger Indihome dan Telkomsel, Begini Kata Dirut Telkom
Booth IndiHome di Jakarta Fair Kemayoran 2022. (Dok: IndiHome)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu merger atau penggabungan antara Indihome dengan Telkomsel mencuat beberapa waktu terakhir. Penyedia layanan internet tersebut yang sedianya berada di bawah PT Telkom Indonesia (TLKM) direncanakan bakal dimerger dengan anak perusahaan Telkom yakni Telkomsel.

Namun, rencananya merger ini sepertinya tak akan terjadi dalam waktu dekat. Paling cepat merger akan dilakukan pada 2023. Saat ini pun saham TLKM dibuka melemah di level 4.550. 

Merger antara Indihome dan Telkomsel ini juga bertujuan untuk mengubah sistem di perusahaan Telekomunikasi pelat merah tersebut. Direktur Utama PT Telkom Ririek Ardiansyah, dalam acara Telkom Group Investor Day di Nusa Dua, Bali, Jumat (19/8/2022) menyatakan ada dua alasan penting yang menjadi pertimbangan atas keputusan merger ini. 

Pertama, adalah fungsi fundamental sebagai pembayar pajak terbesar. Kemudian kedua merupakan salah satu perusahaan dengan dividen atau keuntungan paling besar.

Baca Juga: Kebocoran Data PLN-Indihome, Pengamat: RUU PDP Mesti Diselesaikan Segera

Ririek beranggapan jika kedua perusahaan tersebut digabung, maka potensi modal ganda akan meningkatkan skala bisnis perusahaan tersebut. Kemudian, valuasi yang meningkat juga akan menambah kapitalisasi di pasar modal. 

Walau demikian, Ririek menekankan penggabungan usaha tidak hanya akan melepaskan aset Indihome ke Tekomsel. Pasalnya 35 persen saham Telkomsel dimiliki oleh Singtel Singapura, sedangkan 65 persen digenggam Telkom. Penggabungan bukan berarti menjual Indihome ke Singtel. 

Model penggabungan usaha direncanakan dapat berupa penjualan aset bisnis kepada Telkomsel. Skema yang sama pernah diterapkan Telkomsel ketika melepas 6.000 tower kepada PT Mitratel Tbk dengan total Rp10,28 triliun. Apabila menggunakan skema penjualan aset Indihome, Ririek berencana menginvestasikan dana tersebut. 

Merger Perusahaan

Istilah merger sering digunakan untuk mengembangkan perusahaan.  Merger adalah kesepakatan untuk menggabungkan dua perusahaan menjadi satu perusahaan baru. 

Baca Juga: Setelah PLN, Kini Giliran Data Pelanggan Indihome yang Diduga Bocor, Apa Kabar Kominfo?

Berdasarkan pengertian merger ini, praktiknya sudah dilakukan oleh Indosat yang bergabung dengan 3 yang kemudian mengubah namanya menjadi Indosat Ooredoo Hutchison. Merger dua perusahaan ini disebutkan akan menghemat pengeluaran sehingga memungkinkan nilai lebih untuk investasi. Di lain sisi pelanggan akan mendapatkan pelayanan dengan jangkauan yang lebih luas. 

Merger sebelumnya juga dilakukan Gojek dan Tokopedia menjadi Goto pada Mei 2021. Perluasan bisnis dilakukan Goto karena kini mereka memiliki dua juta mitra driver dan lebih dari sebelas juta mitra usaha. 

Istilah merger biasanya dekat dengan akuisisi. Namun, sebenarnya keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Jika merger adalah penggabungan entitas bisnis dengan penggabungan keuntungan, akuisisi adalah pengambilalihan satu perusahaan kepada perusahaan lain sehingga diikuti dengan pengambilan aset dari perusahaan yang diakuisisi. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI