Bos RNI Blak-blakan Soal Kenaikan Harga Telur Ayam

Senin, 22 Agustus 2022 | 15:10 WIB
Bos RNI Blak-blakan Soal Kenaikan Harga Telur Ayam
Bos RNI Blak-blakan Soal Kenaikan Harga Telur Ayam. [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI (ID Food) Frans Marganda blak-blakan penyebab kenaikan harga telur ayam ras. Menurut dia, kenaikan harga telur kemungkinan imbas dari adanya permintaan naik, termasuk rencana adanya penyaluran bantuan sosial atau Bansos yang ditambah.

Dengan kenaikan permintaan tersebut, jelas Frans, membuat pedagang yang menaikkan harga pokok penjualan (HPP) telur ayam.

Untuk diketahui, berdasarkan itu hargapangan.id, hari ini rata-rata harga telur ayam ras secara nasional dipatok sebesar Rp30.700/kg atau naik 0,82 persen.

"Untuk telur, ini dilema, sekarang kan isu bansos naik jadi permintaan telur naik harga naik sampai sekarang Rp33.000 yang seringkali mereka lakukan cover HPP di saat rugi. Jadi ini enggak bisa dipecahkan RNI sendiri kita akan ekosistem untuk bisa peningkatan produktivitas sepanjang tahun," ujar Frans saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Harga Telur Ayam di Bengkulu Naik, Berkisar Harga Rp52 Ribu

Namun demikian, tutur dia, upaya pedagang menaikkan harga ini bukan hanya untuk mendulang cuan, tetapi untuk menutupi harga telur ayam yang sempat anjlok.

"Jadi kadang-kadang sharing peternak mereka gunakan momentum ini bukan untuk mendapatkan keuntungan berlebih tapi untuk tutup kerugian sebelumnya, beberapa bulan lalu sempet anjlok Rp17 - Rp18 ribu jadi rugi besar. Jadi kalau ada siklus gini mereka bukan cari untung lebih," ucap dia.

Dalam hal ini, Frans memastikan ID Food akan berperan menurunkan harga telur ayam. Salah satunya dengan meningkatkan produktivitas jagung untuk pakan ternak. Sebab, porsi harga pakan jagung itu 50% dari ongkos produksi telur ayam.

"Jadi tujuan kita dorong swasembada jagung, produksi jagung agar harga lebih stabil untuk bisa bantu harga pakan lebih stabil. Beberapa bulan ini kan harga jagung enggak gejolak sepanjang tahun, makanya kami lagi naikkan produktivitas," kata dia.

Selain itu, tambah Frans, ID Food juga akan intervensi dengan membuat operasi pasar telur ayam yang berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Baca Juga: Harga Telur di Bogor Naik Drastis, 1 Kilogram Rp32 Ribu

"Kalau harga tinggi yang dilakukan itu nanti harus koordinasi dengan Kemendag untuk operasi pasar dan konsumen memang kita harus jaga keseimbangan supaya harga di peternak enggak jatuh dan harga di konsumen enggak mahal."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI