Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis dan Contohnya

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 20:46 WIB
Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis dan Contohnya
Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis dan Contohnya - Ilustrasi krisis ekonomi, resesi, bangkrut, crash market, global recession, inflasi (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa itu inflasi? Sebagian dari kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Kata inflasi banyak digunakan apalagi jika menyangkut pemberitaan stabilitas perekonomian suatu negara. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian, penyebab, dampak, jenis dan contoh inflasi. 

Pengertian Inflasi 

Secara umum, inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadinya kenaikan beberapa harga-harga barang dan jasa. Sedangkan menurut laman Bank Indonesia (BI) inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan suatu harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. 

Sementara, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) akibat banyaknya dan cepatnya uang (kertas) yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. 

Baca Juga: Riau Masuk 5 Besar Provinsi Inflasi Tertinggi, BPS: Pemicunya Cabai Merah

Di dalam buku "Ekonomi Moneter" yang ditulis oleh Boediono, kenaikan harga dari satu ataupun dua barang saja  dapat disebut sebagai inflasi. Kecuali jika kenaikan harga tersebut meluas hingga mengakibatkan kenaikan pada sebagian besar dari harga barang lain. Seperti harga bahan pokok, makanan, harga makanan sudah jadi, minuman, rokok, tembakau, harga sandang, harga wisata, harga kesehatan, harga pendidikan, rekreasi, olahraga, transportasi, komunikasi, dan juga jasa keuangan. 

Penyebab Inflasi  

Adanya inflasi disebabkan karena banyak faktor. Di antaranya yaitu 

1. Tingginya Permintaan 

Permintaan yang tinggi terhadap suatu barang ataupun jasa sehingga menyebabkan harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

Baca Juga: Pekan Depan Diumumkan Presiden, Harga BBM Pertalite Jadi Naik?

Biasanya hal ini disebabkan karena stok barang yang sudah menipis sementara permintaan sangat tinggi, maka stok barang yang masih tersedia tersebut akan mengalami kenaikan harga. Begitu juga dalam bidang jasa, jika terdapat pembatasan kuota penggunaan suatu jasa maka memungkinkan terjadinya kenaikan harga. 

2. Meningkatnya Biaya Produksi (cost pust inflation) 

Jika sektor produksi mengalami kenaikan harga seperti bahan baku ataupun upah pegawai, maka secara otomatis produsen juga akan menaikan harga agar pendapatan keuntungan serta kegiatan produksi dapat terus berlanjut dalam jangka waktu yang panjang. 

3. Jumlah Uang yang Beredar 

Peredaran uang dengan jumlah yang tinggi di tengah masyarakat juga dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Hal tetsebut dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, maka secara otomatis harga barang atau jasa akan ikut mengalami kenaikan. 

Dampak Inflasi 

Adapun dampak dari inflasi sendiri seringkali identik dengan efek yang cenderung negatif. Hal ini karena kenaikan sebuah harga barang sehingga yang menyebabkan daya beli masyarakat akan menurun, terutama masyarakat yang berpendapatan menengah ke bawah. 

Dampak inflasi yang tinggi bahkan alan menyebabkan pendapatan riil yang diperoleh masyarakat akan terus mengalami penurunan. Sehingga hal ini membuat standar hidup masyarakat akan turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama kalangan orang miskin, akan bertambah miskin. 

Sedangkan, dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan sebuah ketidakpastian (uncertainty) bagi para pelaku ekonomi saat mengambil keputusan. Sementara, dampak inflasi domestik yang cendeeung lebih tinggi akan dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga dan menjadikan tingkat bunga domestik riil akan menjadi tidak kompetitif. Hal tersebut dapat memberikan tekanan pada nilai Rupiah. 

Jenis-jenis Inflasi 

Salah satu cara untuk mengukur tingkat inflasi yaitu dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen atau IHK. Sedangkan, berdasarkan tingkat keparahannya inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain yaitu: 

• Inflasi ringan yakni kurang dari 10% per tahun 

• Inflasi sedang yakni antara 10%-30% per tahun 

• Inflasi berat yakni antara 30% -100% per tahun 

• Hiperinflasi yakni lebih dari 100% per tahun 

Berdasarkan sebabnya inflasi dibagi dalam beberapa jenis, antara lain yaitu: 

• Demand pull inflation• Cost push inflation• Bottle neck inflation 

Berdasarkan Tempat Asalnya inflasi terdiri dari: 

• Domestic inflation (inflasi yang berasal dari dalam negeri)• Imported inflation (Inflasi yang terjadi akibat dari luar negeri yang l timbul karena kenaikan harga barang impor) 

Inflasi berdasarkan sifatnya: 

• Inflasi merayap (creeping inflation)• Inflasi menengah (galloping inflation)• Inflasi tinggi (hyper inflation) 

Contoh Inflasi 

Contoh inflasi yaitu misalkan pemerintah di suatu negara mengumumkan akan menaikkan harga bahan bakar. Dan sebelum kebijakan tersebut diresmikan, sejumlah produsen akan menimbun bahan bakar. Hal itu lah, kemudian menyebabkan kelangkaan dari bahan bakar di tengah masyarakat yang disertai dengan kenaikan harga serta kepanikan di masyarakat. 

Demikian tadi ulasan mengenai apa itu inflasi, pengertian, penyebab, dampak, jenis dan contonya. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI