Google Diam-diam Investasi Puluhan Triliun di Bisnis Blockchain dan Kripto

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 14:14 WIB
Google Diam-diam Investasi Puluhan Triliun di Bisnis Blockchain dan Kripto
Ilustrasi Google (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan raksasa dunia, Google, diam-diam berinvestasi secara besar-besaran di perusahaan pengembang blockchain dan kripto sejak akhir tahun 2021 lalu.

Perusahaan raksasa yang menjadi salah satu penopang indeks harga saham gabungan AS itu memantik harga kripto menjadi lebih perkasa akibat investasi yang mereka gelontorkan. 

Mengutip dari Cointelegraph, perusahaan induk Google, Alphabet kini menjelma sebagai perusahaan publik dengan investasi terbesar di industri blockchain dan kripto.

dari September 2021 hingga Juni 2022, Alphabet diperkirakan sudah menghabiskan dana sebesar US$1,5 miliar, atau setara Rp22,1 triliun untuk investasi di blockchain dan kripto.

Berdasarkan data yang dipaparkan Blockdata, Alphabet merupaan investor blockchain terbesar dibanding 40 perusahaan publik lainnya dalam satu tahun belakangan.

Baca Juga: Google Tampilkan Doodle Pacu Jalur Kuansing di Momen Kemerdekaan RI ke-77

Induk usaha Google itu dilaporkan mulai fokus menggarap investasi blockchain di empat perusahaan diantaranya platform penyimpanan aset kripto FireBlocks, perusahaan web3 game Dapper Labs, Bitcoin Voltage dan pemodal ventura Digital Currency Group.

Melihat nilai investasinya, ini terlihat sangat berbanding terbalik dengan diversifikasi Google di tahun lalu yang hanya senilai US$601,14 juta.

Tidak hanya Google, perusahaan raksasa lain yang telah investasi di kripto diantaranya BlackRock, Morgan Stanley dan Samsung.

Serupa Google, Morgan Stanley dan BlackRock memfokuskan investasi mereka di satu atau dua perusahaan saja. Sementara, Samsung dengan berani aktif dengan berinvestasi di 13 perusahaan yang berbeda.

“Banyak dari ini [perusahaan tersebut di atas] masuk ke industri seperti game, seni dan hiburan, serta teknologi buku besar terdistribusi (DLT),” ungkap laporan Blockdata yang dikutip via Blockchain Media.

Tidak hanya tida perusahaan di atas, banyak bank besar mulai melirik bisnis kripto dan blockchain. Beberapa di antaranya adalah United Overseas Bank, Commonwealth Bank of Australia dan BNY Mellon. 

Baca Juga: Pergerakan Aset Kripto pada HUT RI Perkasa di Zona Hijau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI