Harga Emas Turun, Resesi Masih 'Hantui' Ekonomi Amerika Serikat

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 17 Agustus 2022 | 09:28 WIB
Harga Emas Turun, Resesi Masih 'Hantui' Ekonomi Amerika Serikat
Ilustrasi emas (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Sentimen ini memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan harga berada di bawah level psikologi 1.800 dolar AS tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 1.789,70 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah sesi pada 1.786,05 dolar AS per ounce.

Harga emas berjangka jatuh 17,4 dolar AS atau 0,96 persen menjadi 1.798,10 dolar AS pada Senin (15/8/2022), setelah menguat 8,30 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.815,50 dolar AS pada Jumat (12/8/2022), dan jatuh 6,5 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.807,20 dolar AS pada Kamis (11/8/2022).

"Kenaikan baru-baru ini yang membawa emas ke level 1.800 dolar AS tetap cukup utuh, kecuali penutupan terendah 1.780 dolar AS ditembus," kata Kepala Strategi Teknis di SKCharting.com, Sunil Kumar Dixit.

Baca Juga: Jelang Pidato Kenegaraan Jokowi, Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 980.000/Gram

Harga emas bisa bertahan di bawah 1.800 dolar AS hingga risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) Juli dirilis pada Rabu waktu setempat.

Putusan The Fed semakin berperan penting setelah lonjakan dalam laporan pekerjaan AS untuk Juli meredakan kekhawatiran atas prospek resesi. Data inflasi minggu lalu menunjukkan perlambatan bulanan terbesar dalam kenaikan harga konsumen sejak 1973.

The Fed dinilai kurang hawkish, dengan dana fed berjangka menunjukkan peluang lebih besar bagi para pejabat menaikkan suku sebesar 50 basis poin ketika mereka bertemu pada September, daripada 75 basis poin seperti yang telah mereka lakukan pada dua pertemuan terakhir.

Dikutip via Antara, data ekonomi yang dirilis Selasa (16/8/2022) tampak beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa konstruksi rumah baru AS turun 9,6 persen yang disesuaikan secara musiman pada Juli menjadi 1,45 juta unit, sementara izin bangunan untuk rumah baru turun 1,3 persen menjadi 1,67 juta pada Juli.

Pada Selasa (16/8/2022) kemarin, Federal Reserve melaporkan, indeks produksi industri AS naik 0,6 persen pada Juli, lebih tinggi dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,3 persen.

Baca Juga: Harga Emas Jatuh Lebih dari 1 Persen Dihantam Dolar AS

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 18,7 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 20,085 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 2,3 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 931,30 dolar AS per ounce.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI