Jangkau Pasar Lebih Luas, UMKM Mesti Go Digital

Selasa, 16 Agustus 2022 | 18:55 WIB
Jangkau Pasar Lebih Luas, UMKM Mesti Go Digital
Ilustrasi digitalisasi. [Buffik/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah diharapkan makin melek digital untuk memperluas akses pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri, sehingga dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan sekaligus berpotensi menambah pemasukan dari hasil penjualan.

Head of Digital Marketing Chronox Idul Putra mengatakan keterampilan digital perlu dimiliki oleh setiap pelaku usaha kecil maupun warganet yang sedang merintis bisnisnya di masa sekarang ini.

"Jumlah pengguna internet di Tanah Air terus meningkat dari waktu ke waktu, di mana sekitar 73,7% penduduk Indonesia telah menggunakan teknologi digital serta 68,9% merupakan pengguna aktif di media sosial hingga awal tahun 2022," kata Idul dalam webinar bertajuk Adaptasi dan Inovasi UMKM Go Digital, Selasa (16/8/2022).

Alhasil, kata dia, pelaku usaha yang belum bertransformasi digital maka akan tertinggal. Ia menjelaskan salah satu kemampuan yang perlu diasah yaitu keahlian dalam memasarkan produk secara digital alias digital marketing.

Baca Juga: Bank Indonesia Catat 21 Juta Konsumen Baru Transaksi Digital, Aviana Kelola 180 Juta Transaksi per Bulan

Sedangkan strategi yang dapat ilakukan di antaranya, search engine optimization atau upaya agar bisa tampil di halaman pertama mesin pencari, branding di sosial media serta menggunakan jasa pemengaruh atau influencer marketing.

“Sejak dua tahun lalu telah terjadi perubahan behavior (perilaku), yang mungkin awalnya masyarakat senang berbelanja di mall, dan sekarang lebih senang berbelanja di marketplace atau di dunia digital," katanya.

"Bahkan, yang paling saya rasakan secara pribadi misalnya kita lebih sering untuk meeting online, walaupun saat ini sudah bisa ketemu untuk pertemuan offline,” Idul menambahkan.

Manager Operasional Cururio Kendari dan Wakil Ketua Umum Kejar Mimpi Kendari (CIMB Niaga) Nanang Haerudin menambahka pencatatan keuangan merupakan salah satu kelemahan pelaku usaha kecil sehingga selalu kesulitan dalam mengidentifikasi perkembangan bisnisnya.

"Di era digital, sudah banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk mengatur urusan keuangan usahanya,
antara lain BukuKas, Si Apik, dan Financialku," katanya.

Baca Juga: Menparekraf Ajak Santri di Bondowoso Go Digital

Dengan pencatatan keuangan yang baik, kata dia, pengusaha akan mudah untuk menganalisa hal-hal yang perlu dievaluasi atau dikembangkan dalam bisnisnya.

Selain itu, digitalisasi tersebut juga akan mendorong pengusaha untuk meningkatkan literasi keuangan, sehingga nantinya akan mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi yang terjadi di masa mendatang.

“Si Apik merupakan aplikasi pencatat keuangan yang dikeluarkan oleh pihak Bank Indonesia. Aplikasi ini telah tersedia di Google Play Store. Uniknya, Si Apik bisa diakses tanpa menggunakan jaringan internet, sehingga teman-teman yang di daerahnya belum terkoneksi dengan baik bisa menggunakan aplikasi ini untuk pencatatan dan transaksi digital," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI