Profil Pemilik Alfamart, Minimarket yang Viral Usai Pegawainya Diancam UU ITE

Selasa, 16 Agustus 2022 | 12:50 WIB
Profil Pemilik Alfamart, Minimarket yang Viral Usai Pegawainya Diancam UU ITE
Ilustrasi salah satu gerai Alfamart (alfamart.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minimarket Alfamart kini menjadi perhatian publik, setelah mencuatnya kasus pencurian coklat oleh seorang perempuan paruh baya bernama Mariana Ahong.

Aksi Mariana Ahong tersebut viral di media sosial usai direkam oleh salah satu pegawai Alfamart dan videonya menyebar di dunia maya.

Akibat hal tersebut, Mariana Ahong menyatakan tidak senang dan mengancam karyawan Alfamart tersebut dengan Undang-undang ITE.

Saking viralnya kasus ini, sampai-sampai pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turun tangan dan menyatakan bersedia mendampingi karyawan Alfamart tersebut.

Baca Juga: Siapa Frank Hutapea, Sosok Kepala Botak Berjas Disebut Hotman Paris di Kasus Alfamart, Ini Profil Frank Hutapea

Namun siapakah pemilik minimarket Alfamart yang kini tengah diperbincangkan publik? Berikut ulasannya.

Profil pemilik Alfamart

Alfamart merupakan gerai retail atau minimarket yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Ini adalah perusahaan milik salah satu orang terkaya di Indonesia, yakni Djoko Susanto.

Djoko Susanto yang memiliki nama kecil Kwok Kwie Fo Ia lahir di Jakarta pada 9 Februari 1950. Ia merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara.

Orang tuanya adalah seorang pengusaha dan pemilik kios yang bernama Toko Sumber Bahagia di bilangan Pasar Arjuna, Jakarta.

Baca Juga: Fakta-fakta tentang Kasus Seorang Ibu Penguntil Coklat di Alfamart yang Viral

Sejak kecil Djoko Susanto telah terbiasa dengan dunia retail dan memutuskan untuk bekerja membantu orang tua untuk mengembangkan kiosnya.

Tak disangka, berkat usahanya toko kelontong milik orang tuanya berkembang pesat hingga memiliki ratusan cabang yang tersebar di sejumlah pasar tradidional.

Suatu hari, Djoko Susanto terpikir untuk mengembangkan usahanya dengan menjual produk lain, yakni rokok.

Ia menjalani usaha tersebut dengan melakukan sistem pendekatan kepada para pengecer adan mitra. Tak disangka, Djoko Susanto sukses dalam menjual rokok.

Kesuksesan itu membuat Putera Sampoerna, pemilik usaha rokok HM Sampoerna, tertarik untuk menjadikan Djoko Susanto sebagai mitra distribusi.

Dengan kerja sama itu, Djoko Susanto berhasil membuka 15 outlet di Jakarta. Putra Sampoerna pun semakin yakin dengan kemitraan yang dijalani dengannya.

Kolaborasi antara Djoko Susanto dengan Putra Sampoerna terus berjalan hingga pada 1989 Djoko diminta secara khusus oleh Putra Sampoerna untuk menduduki jabatan direksi di PT HM Sampoerna.

Memulai bisnis Alfamart

Setelah itu, Putra Sampoerna dan Djoko Susanto sepakat mengembangkan usahanya dengan mambangun jaringan bisnis retail minimarket dengan nama Alfa Toko Gudang Rabat.

Inilah yang menjadi cikal bakal minimarket Alfamart yang kita kenal saat ini. Dan pada 1994, Djoko Susanto dan Putra Sampoerna membuka gerai Alfamart pertama.

Dan hingga kini Alfamart telah memiliki 18 ribu gerai yang tersebat di seluruh Indonesia. Karena itu pula Forbes.com mencatat kekayaan Djoko Susanto mencapai 2,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp42,7 triliun.

Hal itu pula yang menjadikan Djoko Susanto sebagai orang terkaya di Indonesia ke-9 versi Majalah Forbes.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI