Suara.com - Kehadiran market leader layanan pesan antar makanan online yaitu GoFood di dalam aplikasi Tokopedia akan semakin memperkuat fundamental bisnis PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Inovasi ini dinilai sebagai langkah nyata sinergi ekosistem dan cross-selling dari perusahaan digital terbesar di Indonesia ini.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyambut baik aksi GOTO yang menyinergikan GoFood dengan Tokopedia. Menurutnya, ini sejalan dengan upaya penguatan ekosistem yang sejak awal ditetapkan manajemen GOTO untuk menjangkau konsumen secara lebih luas serta menciptakan pengalaman baru kepada masyarakat.
”Ini langkah untuk membangun ekosistem yang besar. Apalagi Tokopedia ini nggak main-main karena hampir menjadi SuperApps juga. Apapun tersedia di sana. Dengan adanya GoFood, belanjanya di Tokopedia, pengirimannya pakai Gojek. Nah di tengah-tengah itu ada bayar dong tentunya, itu pakai layanan grup mereka juga. Kebayang betapa besarnya,” ungkapnya.
Sinergi ini juga akan membuat GoFood yang selama ini merupakan pemimpin pasar layanan pesan antar makanan online menjadi semakin kuat.
Baca Juga: Alasan Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojol Sampai 28 Agustus
”Pasti semakin kuat karena yang belum install aplikasi GoFood pun bisa pesan lewat aplikasi Tokopedia,” kata Nico.
Mengacu pada hasil riset JAKPAT yang dirilis Juli 2022, GoFood menjadi pemimpin sebesar 61% sebagai layanan yang paling banyak digunakan. Sementara itu, riset Tenggara Strategics yang diterbitkan pada Juni 2022 menyebutkan bahwa GoFood adalah penyedia layanan pesan antar makanan online yang paling diingat (top of mind) konsumen serta menghasilkan tingkat pembelanjaan terbesar di industri.
”Ekosistem seperti apa yang disukai dan dibutuhkan masyarakat, untuk memberikan experience (pengalaman) baru, nah ini dijangkau oleh GOTO dengan cara jemput bola,” ungkapnya.
Aksi GOTO ini juga diharapkan berdampak positif kepada UMKM khususnya bidang kuliner sehingga semakin tumbuh.
”Sebenarnya sudah terlihat sejak pandemi ya dimana Gojek jadi kepanjangan tangan banyak masyarakat untuk belanja kebutuhan,” imbuhnya.
Baca Juga: CEO Tokopedia: Pelaku UMKM Indonesia Berinovasi Saat Pandemi COVID-19
Hal ini tercermin dalam hasil Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang diumumkan akhir tahun 2021. Tercatat bahwa pendapatan mitra UMKM GoFood pada tahun 2021 rata-rata mengalami peningkatan sebesar 66% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kehadiran GoFood dalam aplikasi Tokopedia juga dinilai sebagai strategi bisnis yang cerdas dalam rangka mengoptimalkan sinergi pengguna di masing-masing platform.
”Ada ruang pertumbuhan yang besar terutama dari begitu banyak pengguna Tokopedia yang belum menginstal aplikasi GoFood dan menguntungkan bagi merchant GoFood karena bisa menjangkau pasar lebih luas melalui Tokopedia,” terangnya.
Besarnya ruang pertumbuhan dimaksud tercermin dari laporan kinerja GOTO pada kuartal pertama 2022 yang mencatat irisan pengguna Gojek dengan Tokopedia baru mencapai 21% atau sekitar 11,6 juta pengguna. Sejak strategi sinergi ekosistem dijalankan, pengguna lintas platform GOTO terus bertumbuh sebesar 37%.
Sebelum inovasi GoFood dalam Tokopedia, strategi cross-selling antar platform ini juga sudah dijalankan antara lain dengan meluncurkan GoSend Car, layanan GoCar untuk mengantar paket Tokopedia. Ada juga GoKilat sebagai metode pengiriman belanja Tokopedia dan peluncuran GoPay sebagai metode pembayaran di Tokopedia.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan mengatakan kehadiran GoFood dalam aplikasi Tokopedia selaras dengan strategi cross-pollination (sinergi antar-platform) yang ditetapkan GOTO dalam rangka percepatan profitabilitas.
”Dengan ini maka aktivitas (transaksi)nya semakin meningkat,” ujarnya.
Meskipun secara jangka pendek dampak peningkatan transaksi akan lebih dulu terjadi di Tokopedia, Farras menambakan, strategi cross-pollination berupa masuknya GoFood di e-Commerce itu pada akhirnya akan berdampak lebih luas kepada seluruh ekosistem GOTO.
Sesuai risetnya, Farras masih meyakini potensi pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) GOTO akan mencapai Rp710 triliun pada tahun 2022 dibandingkan realisasi sebesar Rp461 triliun pada tahun sebelumnya terutama karena penerapan strategi hyperlocal dan cross-pollination ini.
Dalam pengumuman resmi GOTO disebutkan bahwa saat ini Perseroan mempunyai empat pilar strategi bisnis untuk mempercepat pencapaian profitabilitas. Pertama adalah meningkatkan cross-selling atau penjualan antar platform yang terdiri dari Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Kedua, menggunakan pendekatan hyperlocal untuk layanan logistik dan fulfillment e-Commerce.
Strategi ketiga adalah mengintegrasikan layanan teknologi keuangan (fintech) di seluruh platform. Adapun strategi keempat meningkatkan layanan bernilai tambah untuk mitra driver, mitra usaha, dan konsumen.