Komut ID FOOD Ungkap Cara Agar Kenaikan Harga Gandum Tak Berdampak ke Indonesia: Tepungisasi!

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 14 Agustus 2022 | 10:20 WIB
Komut ID FOOD Ungkap Cara Agar Kenaikan Harga Gandum Tak Berdampak ke Indonesia: Tepungisasi!
Jenis Tepung Terigu. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyoroti tren kenaikan harga tepung efek pasar gandum yang melanda pasar dunia, Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding Pangan ID FOOD Bayu Krisnamurthi mengatakan kenaikan harga gandum seharusnya tidak terlalu berpengaruh terhadap dalam negeri jika Indonesia mampu melakukan diversifikasi agar tidak tergantung pada impor.

“Caranya adalah tepungisasi karena bahan bakunya kita punya. Umbi-umbian banyak sehingga kita tepung-kan dulu dan kita bikin olahannya,” kata Bayu.

Ia memperkirakan, harga gandum tidak akan naik lantaran saat ini sudah menyentuh angka tertingginya.

“Harga gandum kalau menurut saya jika dilihat dari data sudah mencapai puncaknya jadi dugaan saya harga gandum akan mungkin belum turun tapi dia sudah tidak naik lagi,” katanya dalam BUMN ID FOOD Jalan Sehat.

Merujuk pada data Trading Economics Selasa (9/8/2022) lalu, rata-rata harga gandum dunia telah mencapai 780,4 dolar AS per gantang atau naik 9,74 persen dari tahun lalu.

Menurut dia, harga gandum tidak kembali naik mengingat saat ini Eropa dan Amerika baik Utara maupun Selatan sudah mulai panen gandum.

“Harga gandum tidak naik bahkan ada kecenderungan turun. Saya tidak mau bilang turun tapi kecenderungan turun,” ujar dia.

Tidak hanya itu, harga gandum dunia yang melonjak karena situasi geopolitik yang tidak menentu ini juga akan perlahan turun mengingat Rusia sudah mulai membuka jalur gandum dari Ukraina.

“Rasanya sih sudah pick harga gandum ini. Rusia sudah membuka jalur gandum Ukrainanya sehingga mulai bisa (didistribusikan) ke pasar,” jelas Bayu.

Baca Juga: Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat? Begini Pandangan Ekonom Sumut

Sementara, masih terdapat masalah yang perlu diperhatikan yaitu produksi produk olahan gandum pada September 2022 hingga Januari 2023 masih akan menggunakan gandum yang dibeli dengan harga tinggi pada Maret sampai Mei lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI