Suara.com - Disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19 telah mendorong transformasi bisnis. Begitu juga dalam investasi atau trading di foreign exchange market alias forex atau pasar valuta asing alias valas.
Forex adalah transaksi jual beli mata uang asing. Secara global, volume transaksi forex (forex trading) bahkan jauh lebih besar dibandingkan perdagangan saham.
“Transformasi bisnis yang diakibatkan oleh disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19 saat ini sudah menjadi suatu keharusan,” kata Masti Sita Desanti dari Broker Forex Didimax dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Perubahan yang diakibatkan dari dua gelombang besar tersebut (disrupsi dan pandemic), kata dia, memberikan peluang sekaligus tantangan kepada setiap orang.
Baca Juga: Kamis Sore, IHSG Ditutup Melesat 1,04 Persen ke Level 7.160
“Lalu, bisnis apa yang sesuai dengan kondisi saat ini? Ya, Trading Forex merupakan salah satu solusi bisnis yang paling menjanjikan di ekosistem yang sekarang baru terbentuk,” tuturnya.
Apa sih trading forex itu? “Trading forex merupakan aktivitas jual beli mata uang asing, di mana pertukaran mata uang itu menghasilkan keuntungan, yang diperoleh dari selisih nilai mata uang yang diperjualbelikan,” papar dia.
Sementara itu broker Didimax yang lainnya Master Sholik menjelaskan terkait bisnis trading yaitu Money Management.
Money Management, kata Sholik adalah tata kelola dana dalam akun trading. Hal ini mencakup berapa besar lot yang harus digunakan di setiap open posisi trading, berapa jarak antara harga entry dengan batas kerugian dan target profit yang diinginkan.
“Begitu juga dengan berapa jumlah maksimal posisi trading yang akan kita buka dalam satu waktu bersamaan,” ungkap Master Sholik.
Baca Juga: Sinar Mas dan Lazada Group Resmi Jadi Pemegang Saham Layanan Keuangan DANA
Menurut dia ada salah teknik yang bisa digunakan investor untuk menarik cuan yaitu dengan MA Merdeka.
Dia menjelaskan Moving Average 12 dan 24 yang sering disebut MA Merdeka ini merupakan salah satu indikator Forex yang paling populer digunakan para trader untuk analisa teknikal.
"Dimana fungsinya adalah untuk menghitung atau menampilkan harga rata-rata dari satu mata uang pada periode tertentu, menentukan trend yang akan terjadi, dan menentukan titik support dan resistance," pungkasnya.