Ekonomi Alami Ketidakpastian, Emiten-emiten Mulai Atur Strategi Pertahankan Kinerja

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 20:29 WIB
Ekonomi Alami Ketidakpastian, Emiten-emiten Mulai Atur Strategi Pertahankan Kinerja
Ilustrasi Kondisi Ekonomi Nasional (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi ekonomi dirasa masih akan menghadapi ketidakpastian hingga dua tahun ke depan. Hal ini imbas dari situasi geopolitik dunia.

Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto mengatakan salah satu yang perlu diwaspadai adalah arus ekspor dari negara-negara Eropa karena perang Rusia dan Ukraina yang belum tentu selesai tahun depan.

"Tapi ini memang challenging situasinya apalagi tahun depan juga situasi politik makin panas sehingga dinamika ekonomi pasti akan terasa juga," kata Eko dalam diskusi Emiten Talk, di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Menjawab tantangan untuk keluar dari situasi yang belum menentu tahun depan, Eko tetap optimis Indonesia akan mampu keluar dari situasi sulit kendati ada potensi ancaman inflasi tinggi.

Baca Juga: Digempur Krisis Ekonomi, Industri Properti Indonesia Masih Mampu Bertahan

Salah satunya, dia setuju dengan kebijakan pemerintah yang menahan laju inflasi dengan mempertahankan subsidi sektor energi dan pangan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bluebird Tbk, Sigit Priawan Djoko Soetono menyebut perusahaan telah memiliki strategi untuk hadapi situasi tak menentu. Perseroan kata dia, menciptakan ide-ide baru melihat peluang yang tercipta.

"Misal bisnis B to B menjadi peluang baru karena ternyata banyak perusahaan yang tidak bersedia melihat, aset kendaraan dan memilih sewa," ucap dia.

Selain itu, Blue Bird juga akan memperbanyak kendaraan listrik, untuk mengurangi beban penggunaan BBM, sekaligus mendukung ekonomi hijau.

Sementara, CFO PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, Bharat Joshi menyatakan, perseroan terus menjalin hubungan dengan para supplier, meski ancaman gangguan pasokan tetap ada.

Baca Juga: Sektor Ketenagakerjaan Mulai Tunjukkan Pemulihan Paska Pandemi

Dia memastikan, perseroan tidak akan menaikan harga produk kendati, sejak perang Rusia dan Ukraina, mulai terasa adanya kenaikan harga-harga bahan baku.

"Kami para direksi berpikir jangka panjang. Kalau menaikkan harga produk ini kan solusi jangka pendek," pungkas Bharat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI