Menkeu Sri Mulyani Sebut Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Masih Kalah dengan Negara Tetangga

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 18:07 WIB
Menkeu Sri Mulyani Sebut Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Masih Kalah dengan Negara Tetangga
Menkeu Sri Mulyani. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melihat sektor keuangan Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga. Salah satunya, nilai kapitalisasi pasar modal yang masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Lantaran itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengakui, sektor keuangan Indonesia masih hadapi sejumlah tantangan dari sisi ukuran sektor keuangan.

"Kapitalisasi pasar modal Indonesia hanya 48%, Malaysia Thailand Singapura Filipina mereka bisa memiliki rasio kapitalisasi pasar modal hingga mendekati 100%," ujar Sri Mulyani dalam Literasi Keuangan Indonesia Terdepan, Jumat (12/8/2022).

Dengan kondisi ini, ia menilai, sektor keuangan Indonesia masih memiliki peluang untuk meningkatkan peranan pasar modal sebagai salah satu pendulang cuan dana masyarakat.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Pembayaran Utang pada Semester I Turun 54,1%

Selain itu, Sri Mulyani juga melihat, kondisi sektor keuangan Indonesia masih berorientasi akumulasi dana yang sifatnya jangka pendek.

Sehingga, menurut dia, konsep itu mempersulit negara di saat membutuhkan dana untuk infrastruktur.

"Biasanya pertama membutuhkan dana sangat besar dan kemampuan mengembalikannya butuh waktu sangat panjang, katakanlah 20 hingga 30 tahun. Oleh karena itu kemampuan Indonesia untuk mampu memupuk dana jangka panjang menjadi sangat penting," ucap dia.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani mencatat, sebanyak 80% dana masyarakat mandek di perbankan, yang mana mayoritas dananya dalam bentuk deposito jangka pendek.

Sementara, tambah dia, sektor yang memiliki kemampuan mengakumulasi dana jangka panjang, seperti industri asuransi, dana pensiun, kontribusi dalam sektor keuangan Indonesia hanya 14%.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Pasca Pandemi Masih Tidak Baik-baik Saja

"Ini menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi kita, terutama KSSK, untuk terus mampu membangun sektor keuangan yang mampu mengumpulkan dan memobilisasi dana dalam jangka panjang yang kuat dan kredibel," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI