Suara.com - Kamboja berhasil mendirikan 112 pabrik baru dengan investasi 1,19 miliar dolar AS pada tujuh bulan pertama 2022. Namun saat yang bersamaan, 47 pabrik di negara itu terpaksa tutup dan membuat 16.838 buruh menganggur.
"Pabrik-pabrik baru ini telah menciptakan lapangan kerja bagi 76.624 orang," kata Heng Sokkung, sekretaris negara dan juru bicara Kementerian Perindustrian, Sains, Teknologi, dan Inovasi, Kamis (11/8/2022).
Ia menjelaskan sebagain besar pabrik baru itu memproduksi garmen, alas kaki dan barang perjalanan. Namun kabar positif ini dibarengi dengan kabar buruk yakni 47 pabrik ditutup dan membuat 16.838 pekerja menganggur.
Wakil Presiden Kamar Dagang Kamboja, Lim Heng, mengatakan pakta perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Perjanjian Perdagangan Bebas Kamboja-China (CCFTA) serta undang-undang investasi baru yang menguntungkan negara adalah kunci untuk menarik investor baru.
Baca Juga: Todongkan Golok ke Korban, Perampok Rp100 Juta di Serang Ternyata Satpam Pabrik di Bekasi
"Bahkan selama pandemi COVID-19, banyak pabrik baru telah didirikan di Kamboja. Ini jelas menunjukkan bahwa negara Asia Tenggara ini merupakan tujuan potensial bagi investor dalam dan luar negeri, terutama bagi China," katanya kepada Xinhua.
"Investasi baru tidak hanya mendatangkan modal baru, tetapi juga teknologi canggih serta lapangan kerja baru bagi warga Kamboja," tambahnya.