Tesla Sepakati Kontrak Nikel dengan Perusahaan China yang Beroperasi di Indonesia

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 11 Agustus 2022 | 16:09 WIB
Tesla Sepakati Kontrak Nikel dengan Perusahaan China yang Beroperasi di Indonesia
Logo Tesla. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar kabar bahwa Tesla beli Nikel dari perusahaan China di Indonesia. Ditambah lagi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan perusahaan teknologi Negeri Paman Sam tersebut telah meneken kontrak senilai 5 miliar dolar AS atau Rp74,5 triliun untuk pembelian nikel dari dari Indonesia. 

Luhut menambahkan Tesla sudah meneken kontrak selama lima tahun dengan beberapa perusahaan pengolahan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.

Produk-produk nikel itu akan digunakan dalam pembuatan baterai lithium Tesla. Meski jumlah totalnya tidak disebutkan secara detail, sudah ada dua perusahaan yang akan menyuplai baterai untuk perusahaan mobil listrik Amerika Serikat tersebut.  

Pemerintah sendiri kini sedang getol mengundang produsen ekosistem kendaraan listrik untuk berinvestasi di Indonesia. Saat ini sudah beberapa perusahaan dunia, seperti LG dan Hyundai yang berinvestasi di bidang baterai mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga: Masih Jauh Bicarakan Politik 2024, Tapi Moeldoko Berpesan Pemimpin Indonesia Harus Berkapasitas Tinggi

Kendati demikian, dua perusahaan di Indonesia yang menjadi tempat pembelian Nikel oleh Tesla ternyata adalah perusahaan China.

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menyebutkan ada dua perusahaan China yang beroperasi di Indonesia dan akan menjadi tempat pembelian nikel tersebut yakni Zhejiang Huayou dan CNGR Advanced Material. 

Keterangan resmi jaringan advokasi tersebut menyatakan Zhejiang Huayou merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, dan pembuatan bahan baterai litium energi baru serta produk bahan baru kobalt. Perusahaan ini berkantor pusat di Zona Pengembangan Ekonomi Tongxiang, Zhejiang, China.

Sedangkan CNGR Advanced Material merupakan anak perusahaan dari Hunan CNGR Holding Group Co., Ltd, yang berfokus pada penyedia layanan profesional dan komprehensif bahan energi canggih untuk baterai lithium. Perusahaan ini berbasis di Cina Barat, Zona Pengembangan Ekonomi Dalong, Guizhou.

Kedua perusahaan tersebut telah berinvestasi dalam penambangan nikel di Pulau Sulawesi. Zhejiang Huayou bahkan terafiliasi dengan PT Vale Indonesia untuk mengembangkan proyek pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Indonesia Gelar Kejuaraan Para Badminton Level Dunia Akhir Agustus 2022

CNGR Advanced Material juga telah menandatangani perjanjian dengan Riqueza International Pte Ltd yang berbasis di Singapura untuk berinvestasi dalam tiga proyek pengembangan nikel di kawasan industri Weda Bay Maluku Utara. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI