Suara.com - Konflik antara Israel dan Palestina terjadi selama puluhan tahun. Alasan Israel terus serang Palestina adalah karena keduanya merasa berhak atas tanah yang sama sebagai bagian dari wilayah negara. Wilayah yang diperebutkan oleh Israel dan Palestina terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan.
Israel mengklaim wilayah tersebut dan memasukkannya ke dalam wilayah negara. Di wilayah itu pula terdapat Kota Yerussalem dan bangunan Masjid Al Aqsa yang dianggap suci oleh Yahudi Israel dan Arab Palestina.
Di wilayah Al Aqsa ini pula lah konflik antara Palestina dan Israel sering terjadi. Misalnya pada April 2022 lalu di mana polisi Israel kembali menyerang warga Palestina yang sedang beribadah di kompleks masjid Al Aqsa.
Bentrokan kemudian menyebabkan ratusan warga Palestina terluka. Serangan itu pun berlanjut menjadi saling serang antara Israel dan Hamas di wilayah jalur Gaza beberapa hari kemudian.
Kabar terakhir pada Minggu (7/8/2022) lalu Israel dan Palestina sepakan untuk memulai gencatan senjata. Israel mengumumkan gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 23.30 waktu setempat.

Serangan Israel terhadap Palestina seperti tidak mau berhenti meski berkali-kali diupayakan gencatan senjata. Berdasarkan data yang disampaikan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA), total korban tewas di Palestina sepanjang 2008-2021 mencapai 5.736. Sedangkan korban tewas di Israel diperkirakan hanya 250 orang saja.
Terbaru, di Palestina gencatan senjata yang sama juga berlaku mulai pukul 20.00. Gencatan senjata itu disetujui setelah kembali terjadi serangan di jalur Gaza beberapa hari sebelumnya yang menewaskan 31 warga Palestina, enam di antaranya adalah anak-anak.
Aksi saling serang itu bukan pertama kali terjadi. Pada akhir April 2022 lalu sebuah roket yang berasal dari wilayah Palestina mendarat di Israel, kata pejabat kelompok Palestina Hamas dan sumber militer Israel. Dua kamp pelatihan digunakan oleh Hamas, yang menguasai kantong wilayah yang diblokade, dan tidak ada laporan mengenai korban, ungkap saksi mata.
Pesawat tempur Israel menghantam sebuah pos keamanan dan sebagian situs bawah tanah yang digunakan untuk membuat mesin roket, kata militer Israel lewat pernyataan.
Sebelumnya sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di Israel selatan, merusak satu rumah dengan nihil korban jiwa, kata polisi. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kedua pada hari ini.