Suara.com - Meski jumlah investor saham telah meningkat 15,96 persen dari 3.451.513 di akhir tahun 2021 menjadi 4.002.289 pada akhir Juni 2022, namun soal keaktifan transaksi saham masih jauh dari kata memuaskan.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan dari 4 juta lebih investor tersebut yang aktif dalam bertransaksi hanya sekitar 200 sampai 300 ribu SID.
Kondisi ini masih akan menjadi perhatian yang harus segera diselesaikan oleh BEI.
"Kita perlu basis investor untuk lebih aktif ber-trading," kata Iman dalam acara 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia “Menuju Ekonomi Tangguh, Stabil, dan Berkelanjutan” secara virtual, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga: Rabu Pagi IHSG Dibuka Melemah 0,49 Persen ke Level 7.073
Dijelaskan Iman, saat investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64 persen dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun.
Sebanyak 60,45 persen diantara investor tersebut berprofesi sebagai karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar, dengan nilai aset mencapai Rp358,53 triliun.
Namun lagi-lagi kata dia, angka ini sebetulnya akan bisa lebih tinggi lagi, jika para investor saham secara aktif melakukan trading.
"Mereka punya akun, kita perlu untuk menggalakkan supaya mereka lebih aktif melakukan trading harian," katanya.
Baca Juga: Minat Perusahaan Galang Dana di Pasar Modal Tinggi, Mirae Optimis Bisa Bawa 12 Calon Emiten IPO