Suara.com - Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 kali ini menyambangi Kabupaten Aceh Besar. Itu merupakan lokasi ke-26 penyelenggaraan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tersebut.
Menteri Parekraf/Baparekraf Sandiaga Uno berkesempatan hadir dalam workshop tersebut. Itu merupakan bukti nyata komitmen Mas Menteri-sapaan akrab Sandiaga Uno- dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Kabupaten Aceh Besar memiliki potensi besar pada sektor ekonomi kreatif, khususnya pada subsektor kriya dan kuliner. Terdapat beberapa produk kriya khas Aceh yang dapat dikembangkan antara lain Tenun Songket Aceh, Rencong, dan Tas Anyaman. Begitupun kekayaan ragam kuliner khas seperti Kuah Beulangong dan Kue Samaloyang.
Kekhasan tersebut dapat menjadi keunikan yang memiliki nilai jual tersendiri. Potensi tersebut perlu dikembangkan melalui inovasi serta kreativitas, serta didukung oleh promosi dan pemasaran juga networking berbasis teknologi yang dapat menjangkau lebih banyak orang, sehingga dapat mendorong perekonomian daerah dan membuka banyak lapangan kerja.
Menurut Sandi, pariwisata Aceh memiliki potensi luar biasa, dengan memiliki banyak event¸ diantaranya festival ekonomi syariah yang akan di-launching dan berpotensi menarik banyak wisatawan.
”Pariwisata halal ini epicentrum-nya di Aceh, kita canangkan 2023 Global Islamic Tourism & Credit Economic Festival di Aceh, sehingga dunia memandang Aceh dan mudah-mudahan 2025 Indonesia menempati posisi satu dari Global Moslem Travel Index,” jelas Sandi.
Workshop tersebut diikuti sebanyak 50 pelaku usaha ekonomi kreatif yang berasal dari subsektor kriya dan kuliner. Untuk dapat mengikuti workshop, pelaku usaha ekraf wajib mendaftarkan diri melalui website kata kreatif indonesia dan melampirkan bukti surat keterangan sudah menjalankan usaha selama minimal 6 (enam) bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Workshop itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong terjadinya akselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Aceh Besar. Selepas dilaksanakannya kegiatan ini Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pihak pemda agar dapat segera mengajukan diri untuk melakukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMKI). Diharapkan Kabupaten Aceh Besar dapat terus konsisten dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan turut memajukan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.
Dalam workshop itu turut hadir mendampingi Pj. Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto. Workshop juga diisi oleh Ogiv Ghifari sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dan memberi materi pengembangan bisnis melalui inovasi pemasaran produk, dan kreasi pengemasan produk.
Baca Juga: Sebut Bali Penuh Kotoran Sapi, Pauline Hanson Dikenal Politikus Rasis
Dengan terlaksananya Workshop di Kabupaten Aceh Besar ini diharapkan para pelaku usaha ekonomi kreatif khususnya subsektor kriya dan kuliner dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki sehingga dapat bersaing dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi sekitarnya.