Suara.com - Dalam upaya mengedukasi dan memajukan para pelaku UMKM di wilayah Papua, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menggelar Forum Digitalk dengan tema: “Road to BBI Papua 2022: UMKM Lokal Berdaya Saing Global”.
“Gernas BBI Papua 2022 merupakan bagian dari percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional. Gerakan ini juga mendorong para pelaku UMKM untuk naik kelas dan berdaya saing global dengan masuk ke dalam ekosistem digital,” demikian disampaikan Direktur Informasi, Komunikasi, Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, dalam sambutannya.
Tahun ini Kemenkominfo ditunjuk sebagai campaign manager untuk pelaksanaan Gernas BBI di Provinsi Papua selama bulan Juni – Agustus 2022 dengan tema “Binar Digital Papua”, adapun puncak acara akan dilaksanakan di Jayapura tanggal 24 Agustus 2022. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut diharapkan agar transformasi digital dapat dinikmati dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Sementara itu, Wakil Bupati Merauke, H. Riduan, mengatakan percepatan pembangunan di perbatasan harus disegerakan, oleh karena itu Riduan berharap para pengusaha UMKM di wilayah Kabupaten Merauke dapat meningkatkan kualitas diri, keterampilan, ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan produk-produk yang dibuat.
Baca Juga: KemenKopUKM Terus Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi Tenaga Pendamping KUMKM
“Dengan pendampingan oleh UMKM dari dinas terkait, saya berharap bisa betul-betul meningkatkan kualitas dan kuantitas produk-produk kita agar ini berdampak kepada ekonomi kerakyatan kabupaten Merauke”, tutur Riduan.
Turut hadir secara langsung dalam kegiatan ini, Synergy Project Leader Telkom Indonesia, Kuncoro Wastuwibowo dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Dedy Irianto.
Kuncoro dalam paparannya menyampaikan, sebelum memulai pembinaan ke UMKM, kami (Telkom) menciptakan pasarnya dulu. Terlebih lagi di masa pandemi seperti ini dimana daya beli masyarakat menurun jadi yang kita dorong untuk membeli produk UMKM adalah pemerintah, BUMN, juga Pemprov dan Pemkab agar perekonomian tetap hidup, setelah itu baru diberikan pendanaan melalui bank-bank pemerintah dan setelah itu baru diberikan pembinaan dan pendampingan.
“Intinya pola pengembangan melalui ekonomi digital untuk UMKM di seluruh Indonesia khususnya di daerah Papua yang sangat kaya ini dilakukan lengkap dari penciptaan pasar, pendanaan, kemudian komersialisasi baik dalam dan luar negeri”, pungkas Kuncoro.
Melanjutkan Kuncoro, Dedy Irianto menjelaskan peran dan fungsi Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM, diantaranya menjaga inflasi tetap rendah dan stabil demi menciptakan iklim berusaha yang sehat, juga mendorong peningkatan akses pasar dan keuangan serta mendorong UMKM melakukan onboarding pada platform e-commerce.
Baca Juga: Isu Akselerasi Adaptasi UMKM Era Digital Diangkat Indonesia di Forum G20
“Jadi salah satu fungsi dan tugas BI (Bank Indonesia) ini adalah mensupport UMKM ini untuk naik kelas melalui pembimbingan dan pembinaan, sehingga naik kelasnya bukan hanya bank-minded, tetapi juga sudah berpikir online dan bahkan nantinya kita berharap ke arah ekspor”, ungkap Dedy.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini juga menghadirkan para narasumber yang memberikan paparan secara daring yaitu: Vice President Government Affair Lazada, Budi Primawan, Head of Government Relation Dana, Felix Sharief, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Bina Bangsa, Kemendagri, R. Budiono Subambang serta Founder & CEO Kontrakhukum.com, Rieke Caroline.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta pelaku UMKM Papua yang hadir, sebanyak 80 orang di lokasi serta 415 secara daring, baik di aplikasi Zoom maupun Youtube channel DJIKP. Harapannya, kegiatan serupa terus ada sebagai dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM lokal.