Potensi Ekonomi Digital RI Menjanjikan, Tapi Soal Literasi Masih Rendah

Rabu, 03 Agustus 2022 | 20:06 WIB
Potensi Ekonomi Digital RI Menjanjikan, Tapi Soal Literasi Masih Rendah
Ilustrasi ekonomi digital. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2021 yang dikeluarkan Google, Bain & Company menyebutkan Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital karena banyak pengguna internet di tanah air. Potensi ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 bisa mencapai USD146 miliar pada tahun 2025.

Namun sayangnya potensi tersebut tidak sejalan dengan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia, berdasarkan hasil riset Microsoft (2020) menyebut netizen Indonesia adalah netizen paling tidak sopan se-Asia Pasifik.

"Jadilah netizen budiman dengan netiket, caranya dengan analisis konten, verifikasi konten, hindari mendistribusikan konten negatif, dan produksi hanya konten yang bermanfaat," kata Social Media Officer GoodNews From Indonesia Ni Putu Ruslina Darmayanthi dalam webinar, Rabu (3/8/2022).

Menurut dia riset tersebut juga didukung oleh beberapa survei lain yang menunjukkan banyaknya kasus ujaran kebencian, tindakan diskriminasi, serta hoax dan penipuan di internet. Agar menjadi warganet yang beretika dan berbudaya, perlu diketahui dan dihindari jenis konten negatif.

Baca Juga: BukuWarung Dukung Ekosistem Ekonomi Digital UMKM Lewat Inovasi Keamanan

"Antara lain, konten melanggar kesusilaan, perjudian, pencemaran nama baik, pemerasan/pengancaman, penyebaran berita bohong, dan ujaran kebencian/bermuatan SARA," katanya.

Sementara itu Ketua Bidang Komisariat dan Sekolah Relawan TIK Wilayah Kabupaten Subang Inu Wahnudin menambahkan dalam ruang digital, berinteraksi dengan orang dari berbagai ragam kultural.

"Interaksi dapat menciptakan standar baru tentang etika. Maka sudah sepatutnya segala aktivitas di ruang digital dilakukan dengan penuh etika," katanya.

Adapun kompetensinya, antara lain membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital hingga membangun relasi sosial dengan menerapkan netiket.

Ruang lingkup etika digital meliputi kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan.

Baca Juga: BukuWarung Dukung Ekosistem Ekonomi Digital UMKM

“Literasi digital penting dimiliki pada masa pandemi. Di dunia pendidikan, sebelumnya pembelajaran dilakukan dengan tatap muka. Namun sekarang dengan daring. Hal ini menjadi masalah sendiri bagi guru dan siswanya. Baik guru maupun siswa dituntut untuk memiliki literasi digital, sebut saja kecakapan menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran (LMS), aplikasi digital marketing, dan aplikasi membuat konten kreatif,” terang Inu.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 61.8 persen dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI