Harga Minyak Goreng Turun Berturut-turut, Ketua BPS Klaim Usaha Pemerintah Berhasil

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 01 Agustus 2022 | 13:21 WIB
Harga Minyak Goreng Turun Berturut-turut, Ketua BPS Klaim Usaha Pemerintah Berhasil
Sebuah ritel modern di Kabupaten Bandung Barat mulai menjual minyak goreng dengan harga Rp 50 ribu per dua liter pada Rabu (16/3/2022). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengklaim, pemerintah berhasil menjaga harga minyak goreng di tingkat masyarakat lantaran komoditas ini mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut.

“Upaya pemerintah menjaga harga (minyak goreng) di masyarakat membuahkan hasil karena minyak goreng mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut secara month-to-month (mtm),” kata dia, Senin (1/8/2022).

Ia menjelaskan, komoditas minyak goreng telah memberikan andil terhadap deflasi selama tiga bulan berturut-turut yaitu 0,01 persen (mtm) pada Mei, 0,02 persen pada Juni, dan 0,07 persen pada Juli 2022.

Merujuk pada perkembangan harga minyak goreng menunjukkan penurunan harga minyak curah tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan harga minyak kemasan.

Baca Juga: Laju Inflasi RI Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak Oktober 2015

Untuk diketahui, harga minyak goreng kemasan pada Mei sebesar Rp22.500 per liter yang kemudian turun menjadi Rp22.300 per liter pada Juni, dan kembali turun menjadi Rp21.600 per liter pada Juli 2022.

Sedangkan harga minyak goreng curah pada Mei sebesar Rp18.200 per liter yang kemudian turun menjadi Rp16.900 per liter pada Juni, dan menyentuh titik terendahnya sebesar Rp15.000 per liter pada Juli 2022.

“Secara month-to-month (mtm) minyak goreng memberi andil deflasi 0,07 persen pada Juli 2022, namun secara year-on-year (yoy) masih memberi andil inflasi 0,29 persen,” kata Margo, dikutip via Antara.

Margo menambahkan, meski minyak goreng masih jadi faktor untuk inflasi sebesar 0,29 persen (yoy) jika dilihat secara tahunan, namun trennya menurun sehingga mengindikasikan upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah berhasil.

Andil minyak goreng terhadap inflasi secara tahunan terus mengalami penurunan sejak April yaitu sebesar 0,42 persen (yoy), 0,38 persen (yoy) pada Mei, 0,36 persen (yoy) pada Juni dan 0,29 persen (yoy) pada Juli 2022.

Baca Juga: Mantap! Harga Minyak Goreng Kemasan di Kabupaten Kudus Turun, Satu Liter Dijual Rp17.000

“Meski memberi andil inflasi tapi trennya menurun sehingga mengindikasikan upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah berhasil karena memberi dampak deflasi di tiga bulan secara berturut-turut,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI