Suara.com - Usaha makanan dan minuman kini bisa menjadi pilihan para masyarakat untuk berusaha. Bahkan, usaha makanan dan minuman bisa mendulang cuan hingga ratusan juta rupiah.
Hal ini yang ditekuni Pengusaha UMKM asal Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jatim, Salim yang memiliki usaha Bebek Songkem. Lewat usaha itu, dia bisa meraup omzet hingga Rp120 juta per bulan.
Salim sebelum menekuni usaha Bebek Songkem, bekerja sebagai pengayuh becak di desa. Bermodalkan resep warisan keluarga dan tekad kuat untuk mencukupi kebutuhan keluarga, akhirnya nekat Salim banting setir.
Dia bercerita, mulai berjualan pada tahun 1995 dengan menjual Bebek Songkem untuk tetangga sekitar atau saat ada perayaan pernikahan. Namun, lanjut dia, nasib itu berubah ketika ada peresmian tempat wisata setempat oleh Bupati, saat itu Salim diminta untuk menyiapkan bebek songkem sebagai kudapan.
Baca Juga: Pemerintah Terus Dorong Pelaku Usaha Besar Bantu UMKM
"Dan Pak Bupati saat itu suka makanannya, dan saya disuruh buka toko. Dan saya memberanikan buka toko dan laris manis. Harganya saat itu saya jual Rp50 ribu sampai Rp75 ribu," ujar Salim saat ditemui dalam Forum Kapnas di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Dengan laris manisnya, Salim memiliki pemikiran untuk mewaralabakan usaha. Namun, dia terlebih dahulu mematenkan Bebek Songkem di Kemenkum HAM dan mendapatkan label halal dari MUI.
Setelah adanya sertifikasi tersebut, Salim mengaku, banyak masyarakat yang mendaftar untuk menjadi waralaba Bebek Songkem. Bahkan, dari awal produksi hanya 10 Bebek Songkem per hari, kini Salim bisa memproduksi 300 Bebek Songkem per hari.
"Setelah itu, di waralaba, dan banyak yang mendaftar, ada di Batam, Bali, tapi menurun karena Covid-19," ucap dia.
Kendati begitu, Salim tetap berjualan bebek songkem secara online. Selain itu, dia juga mendapatkan jalur pemasaran dari PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) untuk kembali memperkenalkan Bebek Songkem.
Baca Juga: Cerita UMKM Bali: Terpuruk Karena Pandemi, Bangkit Berkat Go Digital
"Jadi, saya diajak acara pameran, bahan bantuan alat, blender dan lainn, jalur marketing, jadi Medco bawa kemana-mana," katanya.
Adanya bantuan pemasaran tersebut, bisnis Bebek Songkem milik Salim mulai berangsur pulih. Hingga dia kembali membuka waralaba Bebek Songkem dengan harga waralaba yang dipatok Rp15 juta.
Dalam kesempatan yang sama, VP Supply Chain Management, Medco E&P Indonesia, Kenneth Gunawan menambahkan, usaha bebek songkem milik Salim merupakan binaan perusahaan.
Perusahaan, kata dia, memberikan pembinaan dan pelatihan usaha kepada Salim agar bisa menjalankan usaha sesuai kaidah bisnis. Selain itu, Medco E&P juga memberikan jalur pemasaran dengan membawa Bebek Songkem ke setiap pameran energi.
"Kami targetnya ingin paling minimal beliau kembali punya waralaba sebelum pandemi. Wujudnya, dengan mendatangkan mitra," pungkas Kenneth.