Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kerja sama antara PT Bio Farma (Persero) dengan Google Cloud bisa meningkatkan pendapatan holding farmasi.
Kerja sama itu disebut sejalan dengan target Bio Farma yang memodernisasi penggunaan informasi dan teknologi.
"Kami bangga karena kerjasama Biofarma dan Cloud tak hanya berdampak benefit saja, tapi Bio Farma juga semakin dikenal di seluruh dunia dan mempercepat peluncuran produk di pasar time to market dengan menggunakan produk Google Cloud," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin (28/7/2022).
Kerja sama antara Bio Farma dan Google Cloud yang dimulai sejak Agustus 2021 itu bertujuan mendukung transformasi digital Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi, termasuk dalam bidang riset serta pengembangan produk seperti vaksin dan obat-obatan serta alat-alat kesehatan melalui kompetensi yang dimiliki Google Cloud Indonesia.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Buatan Bio Farma Tak Akan Lalui Studi Efikasi
Direncanakan kerja sama tersebut tak hanya terbatas pada Bio Farma, tapi bisa diperluas hingga anak usaha Holding BUMN Farmasi seperti Kimia Farma dan Indofarma.
"kolaborasi antara Google Cloud dan Bio Farma ini akan terus berlanjut dalam riset dan pengembangan produk vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan sehingga agenda transformasi digital di sektor kesehatan semakin cepat terlaksana," tutur Erick.
Kerja sama Bio Farma dengan Google Cloud Indonesia meliputi penyediaan layanan Infrastructure-as-a-Service, Platform-as-a-Service, dan Software-as-a-Service untuk mendukung transformasi digital Bio Farma.
Selain itu, Cloud juga memberikan solusi layanan mencakup, big data analytics, artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML), modernisasi aplikasi, alat-alat pengembang (developer tools), manajemen Application Programming Interface (API), aplikasi kolaborasi dan produktivitas, penyimpanan dan basis-basis data, jaringan (networking), manajemen keamanan dan identitas (security and identity management), dan modernisasi infrastruktur.
Menurut CEO Google and Alphabet Sundar Pichai, saat menyampaikan laporan kuartal kedua tahun 2022 yang dirilis Selasa, 26 Juli 2022, dijelaskan pendapatan per kuartal Cloud untuk pertama kalinya mencapai angka USD6 miliar.
Baca Juga: Bio Farma Jadikan Zimbabwe Manufacturing Hub Obat-obatan di Afrika
"Pendapatan Q2 tumbuh menjadi USD6,3 miliar berkat momentum kerja sama dan permintaan yang berkelanjutan di semua wilayah dengan merek global seperti target di Amerika Utara, H&M Group di Eropa, Banco BV di Amerika Latin, dan Bio Farma di Asia," katanya.