Generasi Muda Ramai-ramai Jadi Pengusaha Baru Selama Pandemi COVID-19

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2022 | 09:02 WIB
Generasi Muda Ramai-ramai Jadi Pengusaha Baru Selama Pandemi COVID-19
Ilustrasi bisnis hijab. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak muda mendominasi tren wirausaha di masa pandemi, hal ini menutur etail Banking Marketing Derpartment Head Bank Syariah Indonesia (BSI) Meidy Ferdiansyah, didukung banyaknya generasi muda yang menjadi pelaku UMKM di berbagai sektor, terutama dengan bantuan teknologi yang semakin mumpuni dan mudah diakses.

"Pada umumnya, range-nya lebar mulai dari pelaku UMKM muda ke mature. Saat pandemi, semangat anak muda untuk berusaha semakin kuat. Ada peluang-peluang baru, berkah di balik musibah, membuat mereka menjadi lebih kreatif dan giat berusaha," kata Meidy kepada ANTARA, pada Rabu (27/7/2022).

Menurut Meidy, masalah utama UMKM saat ini salah satunya belum berada di ekosistem perbankan (visible but not bankable).

"Tantangannya adalah bagaimana kita bisa memfasilitasi mereka ini, lalu membuat mereka menjadi visible and bankable," ujar dia.

Baca Juga: Tak Cukup Ilmu Bisnis, Inilah 3 Hal yang Penting Dimiliki Oleh Calon Wirausahawan

Bagi para pelaku UMKM yang belum bankable, isu terbanyak berada di masalah pencatatan laporan keuangan, jaminan, dan lain sebagainya.

Hal serupa disampaikan Co Founder Alami Sharia Bembi Juniar, yakni masalah UMKm yang masih kesulitan mengembangkan bisnisnya (scale up). karena banyaknya pengusaha yang belum memiliki arahan tertentu mengenai pengembangan usaha.

"Problem yang sering dihadapi lainnya adalah mereka bingung bagaimana caranya untuk scale up bisnis mereka. Selain itu, pencatatan laporan keuangan -- pemasukan dan pengeluarannya -- juga masih belum dipisahkan dengan milik pribadi. Diperlukan literasi keuangan dan legalitas yang baik," kata Bembi.

Ia juga menjelaskan, kini sudah banyak fasilitas keuangan dan permodalan yang bisa diakses dengan mudah melalui bank, bank syariah, layanan keuangan lainnya serta bantuan pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Ada juga inisiatif pemerintah melalui KUR, dimana pembiayaan untuk UMKM dengan subsidi margin murah dan jaminan dengan pemberlakuan khusus, bahkan buat mereka yang memiliki semangat dan usaha tapi masih terkendala di masalah jaminan dan laporan keuangan," jelas Meidy.

Baca Juga: 20 UKM Terpilih Ditampilkan KemenKopUKM Sebagai Official Merchandise G20 Indonesia

Meidy pun mengatakan, literasi keuangan syariah dan digital semakin perlu untuk digaungkan lebih lanjut. Bagi dia, perbankan syariah bisa menjadi solusi bagi mereka yang memiliki preferensi finansial dengan aspek spiritualitas.

"Selain itu, BSI juga mengembangkan produk dan layanan yang semakin kompetitif dan menarik. Misalnya mobile banking dengan fitur transaksi beragam seperti bank konvensional, yang tak hanya untuk kebutuhan finansial namun juga sosial dan spiritual," kata Meidy.

"Nasabah bisa berzakat, berdonasi, berwakaf, dan ada pula notifikasi waktu shalat, petunjuk arah kiblat, dan lainnya. Semua kebutuhan Muslim di kesehariannya harapannya bisa terwadahi dalam satu platform," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI