Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramalkan bahwa Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya 7 Days Reserve Repo Rate hingga 100 basis poin hingga akhir tahun ini. Hal tersebut demi merespons dinamika kenaikan suku bunga global yang mengalami kenaikan imbas tingginya laju inflasi.
"BI rate kita masih di 3,5 persen. Kemungkinan akan mengalami kenaikan sekitar 100 bps sampai akhir tahun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Rabu (27/7/2022).
Sebelumnya, BI embali mempertahankan level suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen. Keputusan ini setelah Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 20-21 Juli 2022.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen" ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga: IMF Pangkas Lagi Proyeksi Ekonomi RI, Sri Mulyani: Ini Guncangan yang Luar Biasa Tinggi
Dalam RDG, Perry menuturkan, BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen. Dan suku bunga Lending Facility juga tetap sebesar 4,25 persen
Menurutnya, keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Pihaknya bersama anggota dewan gubernur lainnya, terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan.