Pertemuan Jokowi dan Xi Jinping Bermakna Besar, Membawa Misi Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 27 Juli 2022 | 14:57 WIB
Pertemuan Jokowi dan Xi Jinping Bermakna Besar, Membawa Misi Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden China Xi Jinping berfoto bersama di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7/2022). (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Selasa kemarin. Ini menjadi kunjungan perdana yang menandai perjalanan tiga harinya ke tiga negara di Asia Timur. Kunjungan Jokowi ke China, tepatnya di Kota Beijing atas undangan Xi Jinping.

Dalam pertemuan itu, Jokowi membawa misi penguatan kerja sama ekonomi baik di bidang perdagangan maupun investasi.

"China adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kemitraan ini harus kita isi dengan kerja sama yang bermanfaat bagi negara kita, sekaligus bagi kawasan dan dunia," kata Jokowi.

Pertemuan antara dua pimpinan negara besar ini dinilai memiliki makna besar, khususnya terhadap perekonomian dua negara yakni Indonesia dan China.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Kunjungi Pelabuhan Sanur Untuk Pastikan Selesai Sebelum G20

“Menurut saya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden China itu punya makna sangat besar untuk kedua negara. Jokowi ketemu Xi Jinping itu maknanya baik bagi Indonesia maupun bagi Tiongkok, dan sama-sama penting,” kata pakar ekonomi dari Universitad Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat.

Dikatakan Rosdiana, kunjungan Jokowi ke China ini adalah satu signal yang sangat kuat usai dirinya melakukan kunjungan ke negara Eropa beberapa waktu lalu, dimana Eropa sendiri sedang dalam kondisi bahaya menghadapi krisis ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.

Usai kunjungan itu, Presiden Jokowi melihat ada hal penting lain yang harus dilakukannya di kawasan, yaitu bertemu dengan Presiden Xi JinPing di China.

“Saya kira kita bisa melihat dengan muda bahwa perekonomian kita memang dengan perekonomian China ini sama-sama punya kepentingan penting. Bagi Indonesia secara perdagangan internasional, China ini menjadi salah satu negara destinasi ekspor kita yang sangat penting, kira-kira sekitar 22 persen total ekspor kita itu ke pasar China,” ujarnya.

Hal ini, menurut Rosdiana sangat penting dilakukan oleh Presiden Jokowi selain untuk memudahkan ekspor produk-produk domestik ke luar, juga menguatkan kerjasama impor antar dua negara ini khususnya bahan material, bahan baku yang digunakan untuk mendukung industri manufaktur yang bisa mendorong produktivitas industri di Indonesia.

Baca Juga: Temui PM Kishida di Jepang, Jokowi Minta Penyelesaian Pembangunan MRT hingga Infrastruktur Lainnya Dipercepat

“Jadi dari sisi ekspor maupun impor sama sangat pentingnya. Saya kira kunjungan Jokowi ke China ini terkait dengan bahwa negara ini salah satu investor terbesar di Indonesia, mungkin setelah Singapura, Hongkong lalu China itu adalah negara-negara Asia yang sangat penting peranannya sebagai sumber modal asing di Indonesia,” ucapnya.

“Saya kira banyak sekali proyek infrastruktur kita yang finansialnya dari China, hingga sangat strategis sekali perekonomian negara ini bagi negara kita. Kita perlu mengamankan negara-negara yang memiliki peran penting dalam perekonomian kita. Kenapa, selain market domestik memang kita menyasar market luar yang kita tau China itu punya peran besar bagi market kita,” tambahnya.

Oleh karena itu, salah satu cara lanjut Rosdiana, untuk menghindari resesi adalah dari sisi menggiatkan aktivitas ekonomi internasional melalui perdagangan maupun investasi.

“Dimana China ini perannya sangat besar bagi kita, jadi kalau lihat disini apakah sebenarnya Pemerintah menjadikan ini sebagai strategi menghindari resesi, bisa kita katakan demikian dalam arti sebelum beberapa negara mengalami kebangkrutan ekonomi, terutama di kawasan kita, yang kita tau sangat penting peranannya bagi perekonomian negara kita,” jelasnya.

Lebih jauh dosen ekonomi dan bisnis ini, kunjungan Jokowi dan tim ke Tiongkok ini salah satu cara untuk membangun market trust, baik investor dari China ke Indonesia atau sebaliknya, bahwa perekonomian China baik-baik saja dan juga perekonomian Indonesia baik-baik saja.

“Nah pertemuan ini adalah pertemuan strategis yang harapannya akan menciptakan signal positif di pasar, bahwa ekonomi kawasan ini dimana Indonesia dan China merupakan negara penting di kawasan ini secara perekonomian dalam kondisi yang sangat antisipatif untuk tidak terkena resesi,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI