Produsen Mie Instan Diminta Ganti Bahan Baku Gandum Jadi Singkong Imbas Perang Ukraina

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 27 Juli 2022 | 08:07 WIB
Produsen Mie Instan Diminta Ganti Bahan Baku Gandum Jadi Singkong Imbas Perang Ukraina
Rahmat Gobel mencoba mie berbahan singkong (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurutnya, ke depan pangan akan menghadapi masalah akibat perubahan iklim dan juga akibat konflik global. Saat ini saja, lanjutnya, harga-harga kebutuhan pangan melonjak akibat kekurangan pasokan karena gagal panen dan kesulitan distribusi akibat konflik antarnegara.

Karena itu, kata dia, kemandirian penyediaan bahan pangan merupakan suatu keharusan. "Masalah kedaulatan pangan merupakan masalah strategis yang harus menjadi kepedulian kita semua," kata Rachmat Gobel.

Indonesia adalah negeri pengonsumsi mi instan terbesar kedua di dunia setelah China. Berdasarkan data World Instant Noodles Association, pada 2021 konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 13,27 miliar bungkus. Sedangkan berdasarkan data BPS, secara rata-rata dalam setahun tiap penduduk Indonesia mengkonsumsi 48 bungkus mi instan. Hal ini menunjukkan pangsa pasar mi instan di Indonesia sangat besar.

Pada kesempatan itu Rachmat Gobel menyarankan untuk menyertakan koperasi agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi sebagai investor. "Biasakan libatkan masyarakat dalam bentuk koperasi," katanya. Selain itu, ia menyatakan agar tumbuh perlahan saja dan tidak terburu-buru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI