Suara.com - Uni Eropa kecam rencana Israel yang akan membangun permukiman baru di wilayah Pendudukan Palestina. Namun, nampaknya hal itu sama sekali tidak menghentikan niat Israel untuk menduduki tanah Palestina.
Meski demikian, jika Uni Eropa serius mengecam rencana Israel, mereka memiliki semua kekuatan untuk mengambil langkah-langkah efektif untuk mengakhiri tindakan keji Israel.
Media Al Watan mengatakan, Uni Eropa 'hanya' menyuarakan keprihatinan mereka mengenai rencana Israel membangun permukiman baru di wilayah Palestina dan ini tidak cukup menghentikan Israel.
Diperkirakan ada 150 pos permukiman ilegal di Tepi Barat yang kemungkinan akan bertambah besar dan meningkatkan kekerasan langsung terhadap warga Palestina, kata surat kabar harian itu.
Al Watan mengatakan bahwa permukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional dan merupakan hambatan utama bagi kesepakatan solusi dua negara yang digagas PBB
Meski memuji posisi Uni Eropa, harian tersebut mendesak aksi nyata dari sekedar kecaman keprihatinan oleh Uni Eropa untuk menghentikan permukiman ilegal itu.
Dalam laporan Antara, Al Watang memperingatkan pemukim Israel di Tepi Barat mencapai satu juta di tengah pembangunan permukiman yang tanpa henti.
Permukiman Israel menjadi rumah bagi satu juta pemukim dengan menempati wilayah seluas 201 kilometer persegi, sekitar 6,3 persen dari total luas Tepi Barat, kata Al-Watan.
Hal itu menunjukkan bahwa pemukim memperoleh hak istimewa dan fasilitasi besar yang mendukung kehadiran mereka di wilayah Palestina yang dikuasai Israel.
Sementara pihak Israel menunjukkan pengabaian total terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB, serta perjanjian yang dibuat antara Palestina dan Israel untuk menghentikan permukiman.
Al Watan menyimpulkan bahwa saat Uni Eropa mengambil langkah dalam urusan perang di Ukraina dan masalah lainnya.
Namun, Uni Eropa seharusnya juga melakukan tindakan nyata terhadap Israel dan bukan kecaman semata untuk mendorong negosiasi serius berdasarkan resolusi internasional