Setelah Shared Services, Pertamina Jadikan Digitalisasi Backbone Perusahaan

Selasa, 26 Juli 2022 | 18:19 WIB
Setelah Shared Services, Pertamina Jadikan Digitalisasi Backbone Perusahaan
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (tengah), Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi (kanan) dan SVP Shared Services Pertamina, Primarini saat melakukan launching secara simbolis Komitmen Improvement Layanan dan Implementasi Shared Services di seluruh Pertamina Grup diselenggarakan di Ballroom Grha Pertamina, Senin (25/7/2022). (Dok: Pertamina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah berhasil membangun sistem operasional digital yang dikenal dengan Shared Services (SS), Pertamina akan menjadikan digitalisasi di seluruh lini bisnis sebagai tulang punggung perusahaan.

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan terus menggelorakan digitalisasi sebagai tulang punggung perusahaan di seluruh bisnis secara terintegrasi.

“Langkah pertama adalah membuat digitalisasi sebagai backbone. Dengan ini, kegiatan operasional perusahaan bisa lebih cepat dan tim yang ada kita kerahkan untuk analisa data. Tanpa adanya digitalisasi pada backbone, maka proses bisnis akan terkendala pada eksekusi,” ujar Nicke, pada acara Shared Services Forum 2022 yang digelar secara hybrid di Ballroom Grha Pertamina, Senin (25/7/2022).

Ia menambahkan, pembentukan shared services adalah tahap pertama. Setelah terbentuk, Pertamina akan mengukur produktivitas kinerja, hingga operasionalnya.

Baca Juga: Pertamina Dukung Penambahan SPBN di Manokwari Guna Dukung Nelayan Lokal

“Next adalah fungsi shared service sebagai profit center, sehingga bisa berkontribusi ke market Pertamina dan bahkan Instansi lainnya. Dengan begitu, produktivitas efisiensi akan lebih berdampak kepada pencapaian Perusahaan. Jangan lupa untuk selalu kita melakukan benchmark dan mengukur sudah sejauh mana efektifitas dan impact-nya terhadap Perusahaan,” imbuh Nicke.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Persero, Dedi Sunardi menjelaskan, program shared service tidak terlepas dari perjalanan Pertamina untuk restrukturisasi organisasi holding dan subholding. Menurutnya, banyak pekerjaan yang berulang sehingga membuat pekerjaan menjadi tidak efisien. Untuk itu, digitalisasi menjadi jawabannya.

“Oleh karenanya, kita bangun shared services secara bertahap. Dari program ini yang sudah dicapai adalah SLA (Service Level Agreement) layanan terhadap perwira. Mudah-mudahan SLA yang kita capai bisa terus ditingkatkan dan disempurnakan. Tujuan SS forum ini untuk meningkatkan engagement untuk stakeholder,” ujar Dedi.

Shared Services Pertamina saat ini merupakan salah satu SS yang terbesar di Indonesia, sejak dibangun pada tahun 2018 hingga saat ini telah memiliki 49 layanan dan telah implementasi di lebih dari 50 entitas bisnis.

Baca Juga: Pertamina Dukung Percepatan Pemulihan UMKM Pasca Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI