”Dengan kedatangan beliau ini, kami yakin dan percaya bisa mengangkat ke depan wisata-wisata yang ada di desa Lonuo,” ujar Sahrun kepada awak media.
Desa Wisata Lonuo sendiri lolos menjadi 50 desa wisata terbaik melalui seleksi ketat tim juri ADWI 2022. Ada tujuh kategori penilaian tim juri. Yakni 1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa. Nantinya, Desa Wisata Lonuo akan menjadi peserta Tunas Kampung Berseri Astra (KBA). Sebuah program pembinaan dan pengembangan desa dari Astra selama satu tahun.
Bicara potensi wisata, Desa Wisata Lonuo memiliki kekayaan beraneka ragam. Desa itu terletak di Kecamatan Tilongkabila. Lokasinya berjarak 31 km dari Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo yang dapat ditempuh dalam waktu 60 menit. Bukit Arang adalah salah potensi wisata alam yang ada di Desa Lonuo. Dengan lokasi yang strategis menyuguhkan pesona alam bagaikan negeri di atas awan, serta perbukitan yang menjadi tempat Paralayang satu-satunya di Gorontalo yang tentunya sangat diminati oleh para atlet Paralayang.
Bukit Arang juga merupakan tempat di mana diadakannya Kejuaraan Nasional Paralayang TROI (Trip of Indonesia). Di Bukit Arang juga terdapat fasilitas air bersih, musala, dan juga kolam renang yang berada pada ketinggian 347 Mdpl. Di Bukit Arang wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang luar biasa seperti kabut di pagi hari, sunset, indahnya pemandangan Kota Gorontalo. Selain itu di area Bukit Arang juga dimanfaatkan untuk camping ground.
Tradisi atau ritual Mopotilolo merupakan upacara adat untuk symbol penghormatan dan doa keselamatan untuk pejabat yang mengunjungi desa. Langga merupakan Seni bela diri Langga tergolong unik karena gerakannya berkaitan erat dengan aktivitas sehari-hari, seperti memanjat pohon kelapa, berkebun, menyeberang sungai, dan sebagainya. Meskipun termasuk keterampilan bela diri, Langga tidak digunakan untuk membunuh lawan. Keterampilan ini hanya difungsikan untuk melindungi diri dan melumpuhkan lawan.
Tari Dana-Dana merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di Provinsi Gorontalo. Tari ini juga disebut dengan tari rakyat karena keberdaannya berasal dari masyarakat Gorontalo sendiri. Sedangkan kuliner, ada Gula-Gula Soba, Jus Kolangkaling, Kerupuk Kipas/ Kerupuk Ubi. Ada pula kekayaan fesyen seperti Ecoprint Bukit Arang. Serta potensi kriya seperti Cincin Buki Arang, Tikar Purung dan Gelas Tempurung Kelapa.