“Dengan keahlian khusus yang dimiliki, adik-adik taruna dan taruni memiliki kesempatan yang terbuka luas untuk bekerja di kapal. Selama ini tercatat sudah banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di kapal-kapal luar baik kapal niaga, kapal pesiar, maupun kapal perikanan”, ujarnya.
Ia juga menjelaskan lebih lanjut terkait regulasi khusus yang mengatur tentang perlindungan tenaga kerja migran Indonesia yang bekerja di luar teritori Indonesia.
“Pekerja migran adalah pahlawan devisa, untuk itu menjadi prioritas bagi BP2MI dalam memberikan perlindungan yang komprehensif baik dari regulasi internasional, maupun dari UU 18 tahun 2017 dan UU 17 Tahun 2008 untuk pelayaran”, jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa para taruna dan taruni bisa bekerja di luar negeri dari berbagai jalur, baik dari pemerintah, BP2MI, dan manning agent yang memiliki izin resmi. Ia juga menekankan bahwa para taruna dan taruni harus minimal menguasai Bahasa Inggris untuk bisa bekerja di luar negeri.
“Di industri pelayaran, ada banyak negara yang memperkerjakan PMI seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dll. Keinginan adik-adik untuk dapat bekerja di luar negeri harus dibarengi dengan kompetensi terutama Bahasa Inggris. Karena nantinya adik-adik akan bekerja di kapal – kapal asing. Tindak lanjut dari kunjungan ini nantinya diharapkan adik-adik dapat mencari informasi seputar peluang kerja di luar negeri termasuk info manning agent resmi di luar negeri dari info resmi BP2MI”, tutupnya.
Sosialisasi ini turut mendapat dukungan dari Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, S.E., M.M. Dengan turut menjadikan Poltekpel Sumbar sebagai salah tiga dari lokasi kunjungan kerja Wamen Ketenagakerjaan, ia berharap sosialisasi ini menjadi sarana penyampaian informasi khususnya di Poltekpel Sumbar sebagai lembaga pendidikan yang memiliki lulusan yang dapat bekerja di luar negeri.
“Sosialisasi ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang peluang kerja di luar negeri dan prosedurnya agar bisa bekerja dengan aman serta memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia khususnya dari industri pelayaran,” tuturnya.