Suara.com - Resesi sedang mengancam sejumlah negara. Walau secara statistik Indonesia masih berada di range yang aman, namun nyatanya resesi ini masih menjadi momok yang bisa terjadi kapan saja. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mempersiapkan strategi Indonesia untuk mengatasi ancaman resesi.
dapun strategi pertama adalah mengatasi banyak masalah struktural, seperti kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, produktivitas, dan daya saing.
"Saya berharap dalam kasus ini, Indonesia dapat terus menavigasi tantangan tambahan lainnya untuk ekonomi kita dan sekarang dalam ekonomi global," kata Sri Mulyani dalam Launching of the 2022-2025 IsDB Group’s Member Country Partnership Strategy (MCPS) for Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Simak inilah 6 fakta Indonesia menuju resesi selengkapnya.
1. Masih di batas aman
Berbagai indikator dan lembaga survey keuangan mengungkap bahwa Indonesia sebenarnya masih berada di batas aman, namun prediksi keuangan global yang masih labil saat ini membuat Indonesia harus tetap waspada, karena resesi ini mengancam hampir semua negara di dunia termasuk negara negara maju. Hal ini diperkuat dengan posisi Indonesia sebagai negara berkembang yang juga masih menggantungkan kebutuhan masyarakat dengan kegiatan perekonomian ekspor dan impor.
2. Mata uang melemah
Peningkatan rasio perekonomian dunia juga berpengaruh terhadap Indonesia. Baru-baru ini, nilai mata uang US Dollar kembali menguat hingga mencapai Rp15.000 per dollar. Hal ini membuat banyak orang mulai memperhitungkan media penyimpanan uang selain tabungan biasa, mengingat mata uang Dollar merupakan indikator keuangan dunia.
3. Masuk daftar 15 negara terancam resesi
Baca Juga: NPWP Format Lama Masih Berlaku
Indonesia juga masuk dalam jajaran 15 negara di dunia yang terancam resesi. Walau posisi Indonesia berada di nomor 14 dengan persentase mencapai 3%, hal ini menjadi parameter pemerintah dalam mengambil kebijakan keuangan dan menghindari kebangkrutan negara.