Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menarik produk es krim Haagen Dazs rasa vanila karena mengandung kadar etilen oksida (EtO) yang melebihi batas atas ambang keamanan.
Etilen Oksida adalah jenis gas tidak berwarna yang mudah terbakar dan berbau manis. Bahan kimia ini umumnya tidak dicampurkan ke dalam makanan, namun untuk pembuatan etilon glikol atau bahan antibeku. Bahan ini biasanya dicampurkan dalam tekstil, pelarut, dan deterjen.
Di samping itu, etilen oksida dalam jumlah yang sangat kecil sebenarnya bisa dihunakan untuk sterilisasi makanan dan kosmetik serta peralatan bedah di rumah sakit.
Namun, kadar etilon oksida yang berlebihan ini ditemukan dalam es krim Haagen Dazs rasa vanila kemasan pint 473 ml dan mini cup 100 ml, serta kemasan bulk can 9.46 liter yang diimpor dari Prancis.
Baca Juga: BPOM Tarik Es Krim Vanilla Haagen-Dasz Gegara Diduga Mengandung Etilen Oksida, Apa Sih itu?
BPOM kemudian menginstruksikan kepada seluruh importir untuk menghentikan pemasokan sementara es krim sejenis. Sementara untuk produk Haagen Dazs lainnya yang telah terdaftar di BPOM tetap bisa beredar dan dinikmati di Indonesia. Dalam kadar yang diperbolehkan, penggunaan etilen oksida dalam makanan maksimal adalah 20 mg per kg.
Mengutip dari laman www.epa.gov paparan etilen oksida dalam jangka panjang dapat membahayakan bagi manusia, seperti menyebabkan iritasi pada mata, kulit, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, serta kerusakan pada otak dan sistem saraf.
Dalam jangka pendek, senyawa kimia ini juga menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah, diare, kesulitan bernapas, mengantuk, serta otot yang melemah.
Saat ini BPON tengah memproses dan melakukan kajian kebijakan terkait EtO, termasuk memantau perkembangan terbaru terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional. Kemudian, BPOM juga melaksanakan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat paparannya.
Untuk diketahui, Haagen Dazs merupakan produsen es krim mewah asal Prancis. Pabrik ini mengekspor produknya ke seluruh dunia seperti ke Amerika Serikat dan Indonesia.
Baca Juga: 4 Obat Terapi COVID-19 yang Mendapat Izin BPOM
Pabrik ini eksis di dunia sejak 1960 dengan klaim es krim mewah yang tidak seperti biasanya. Sang pendiri Ruben Mattus menyebutkan perusahaannya memiliki visi membuat es krim yang tidak biasa dengan bahan-bahan pilihan. Es krim ini dibuat dengan aneka rasa seperti dark chocolate dan salted caramel crunch.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni