Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memamerkan hasil transformasi yang dilakukannya kepada BUMN-BUMN. Dia telah merampingkan BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN.
Dia menuturkan, hasil transformasi meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara yang mencapai Rp1.198 triliun selama tiga tahun terakhir. Angka itu naik Rp60 triliun di tengah masa krisis pandemi.
Erick menyebut, kontribusi yang diberikan BUMN kepada negara mulai dari pajak, bagi hasil, hingga dividen. Kinerja laba bersih secara konsolidasi juga meroket dari Rp13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp124 triliun di 20221.
"Ini pertama kali Kementerian BUMN punya konsolidasi keuangan BUMN secara menyeluruh yang selama ini tidak ada. Konsolidasi laba bersihnya yang luar biasa karena kerja keras kita bersama-sama, bukan kerja individu," kata Erick dalam peluncuran Holding BUMN Danareksa, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga: Sebagai Langkah Transformasi, Erick Thohir Resmi Bentuk Holding BUMN Danareksa
Mantan Bos Klub Inter Milan ini menuturkan, rasio utang terhadap modal yang diinvestasikan juga alami penurunan dari 39 persen menjadi 35 persen. Penurunan ini, kata Erick, juga karena transformasi yang dilakukan.
"Artinya imej yang dibilang BUMN banyak utang salah, kalau kita di private sektor yang kebetulan dulu saya juga pengusaha, biasanya modal itu lebih kecil daripada utang, 30 berbanding 70, ini kebalik, jadi kita jangan terjebak persepsi, ini fakta dan data," imbuh dia.
Dengan kinerja ini, Erick membuktikan bahwa transformasi bisa membuat BUMN yang sebelumnya "sakit" menjadi sehat.
"Kita membuktikan, banyak BUMN bukan berarti sehat, justru dengan efisiensi, transparansi, tata kelola perusahaan yang baik, dan perbaikan model bisnis, Alhamdulillah transformasi yang dijalankan, hari ini sudah mendapatkan hasil yang baik," pungkas Erick.
Baca Juga: Didukung Dua Kementerian, Slank Dirikan Koperasi Berbasis Fans