Suara.com - Penyedia layanan streaming terkemuka, Netflix kembali menelan pil pahit usai kehilangan 970.000 hingga akhir Juni 2022 lalu.
Namun, hal ini diklaim sudah diprediksi oelh netflix sendiri. Bahkan, perusahaan asal Amerika Serikat itu awalnya menduga akan kehilangan 2 juta pengguna.
Melansir BBC, sejumlah investor justru tidak merasa risau meski Netflix kehilangan subscriber mereka karena hal ini justru membuat mereka bisa memborong saham mereka di perusahaan itu dengan harga murah.
Saham Netflix yang berkode NFLX sempat terkoreksi cukup dalam pada April silam setelah perusahaan itu menyampaikan bahwa mereka kehilangan 200 ribu pelanggan.
Baca Juga: 4 Fakta A Model Family, Drama Baru Jung Woo dan Park Hee Soon yang Tayang di Bulan Agustus
Penurunan harga saham ini bahkan dianggap sebagai momen bearish singkat sebelum masa bullish yang stagnan hingga menarik investor lebih banyak.
Selain itu, Netflix juga mencatat untung US$ 1,4 miliar (Rp 21 triliun) pada kuartal II 2022, naik signifikan dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka US$ 1,3 miliar (Rp 19,5 triliun).
"Tantangan dan peluang kita sekarang adalah mendorong omzet dan jumlah pelanggan dengan mengembangkan produk, konten, dan pemasaran seperti yang sudah kita lakukan dalam 25 tahun terakhir," tulis Netflix dalam keterangan resmi mereka, Rabu (20/7/2022).
Pandemi COVID-19 dan inflasi masih jadi momok bagi Netflix yang tengah berusaha bangkit dengan memerangi pengguna yang memanfaatkan streaming di perangkat yang berbeda dan layanan ilegal. Sebelumnya, Netflix juga dilaporkan merumahkan sejumlah karyawan akibat tekanan keuangan.
Baca Juga: Sinopsis Gadis Kretek, Serial Netflix Original Pertama dari Indonesia