Indonesia Masih Dipercaya sebagai Negara Tujuan Investasi

Rabu, 20 Juli 2022 | 14:47 WIB
Indonesia Masih Dipercaya sebagai Negara Tujuan Investasi
Ketua Dewan Pembina BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menutup pidatonya dalam acara HUT ke-50 HIPMI, Jumat (10/6/2022). (Tangkap Layar YouTube HIPMI TV).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang triwulan II 2022, porsi kontribusi Penanaman Modal Asing  mencapai Rp163,2 triliun atau 54 persen dari total investasi. Sementara itu porsi Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp139 triliun atau 46 persen dari total investasi.

Masih banyaknya dominasi investasi asing yang masuk ke Indonesia sepanjang periode tersebut dikatakan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai bentuk kepercayaan investor terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Ditengah global yang tak menentu, Indonesia masih dipercaya sebagai negara tujuan investasi," kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Menurut Bahlil, alasan Indonesia tetap masih menjadi pilihan investasi dikarenakan berbagai macam alasan, salah satunya soal kepemimpinan Jokowi.

Baca Juga: Realisasi Investasi Triwulan II 2022 Capai Rp 302,2 Triliun

"Alasan tang pertama memang mereka percaya kepada kepemimpinan Presiden Jokowi," kata Bahlil.

Alasan lainnya soal stabilitas kondisi politik di Indonesia. Ketiga ketahananan kondisi ekonomi san yang keempat soal perizinan investasi di tanah air yang kian mudah.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi sepanjang periode April-Juni (Triwulan II) Tahun 2022 yang mencapai Rp302,2 triliun atau meningkat sebesar 7 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni Tahun 2022 (Semester I) mencapai Rp584,6 triliun atau meningkat sebesar 32 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa capaian ini menandakan
pulihnya investasi sejak pandemi Covid-19 melanda dua tahun yang lalu.

Baca Juga: Tips Aman Berinvestasi Walau Ekonomi Global Sedang Galau, Pakar UGM: Cek Kredibilitas Perusahaan

"Sejak pandemi, para pelaku usaha melakukan penyesuaian, baik berupa penundaan maupun penghentian produksi sementara waktu. Di saat bersamaan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk membantu para pelaku usaha agar tetap bertahan, dan hasilnya dirasakan saat ini," kata Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan II 2022, Rabu (20/7/2022).

Bahlil memaparkan peningkatan angka realisasi investasi pada triwulan II tahun 2022 sebesar 7 persen ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi sejumlah pengamat ekonomi akan lebih dari 5 persen melampaui triwulan I tahun 2022.

"Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan melonggarkan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” kata Bahlil.

Bahlil memaparkan bahwa persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan ini kembali lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp157,1 triliun atau 52 persen dari total investasi, meningkat 38 persen dari periode yang sama di tahun 2021.

Adapun investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi yang besar dari Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima.

Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh provinsi Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur yang masih memberikan kontribusi besar dalam realisasi investasi di triwulan ini.

Capaian realisasi pada triwulan ini menyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang, sedangkan selama periode Januari-Juni 2022 adalah sebanyak 639.547 orang.

Berdasarkan sektor usaha, pada triwulan ini realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, terutama sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang berkontribusi 42,1 persen dari total investasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI