70 Tahun Pameran K di Perdagangan Dunia untuk Industri Plastik dan Karet

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2022 | 13:44 WIB
70 Tahun Pameran K di Perdagangan Dunia untuk Industri Plastik dan Karet
K 2022.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Messe Düsseldorf mengundang pengusaha Indonesia dan media untuk mempresentasikan K 2022, pameran perdagangan global terkemuka industri plastik dan karet, yang akan memperingati ulang tahun ke-70 di bulan Oktober ini di Jerman.

“Pada peringatan platinum tahun ini, pameran K mengangkat tiga tema besar yakni ekonomi sirkular, perlindungan iklim, dan digitalisasi. K 2022 hadir pada saat yang tepat untuk memberikan orientasi baru bagi industri plastik dan karet setelah perubahan akibat dari pandemi Covid-19.” kata Petra Cullmann, Executive Director Trade Fairs Messe Düsseldorf.

“Messe Düsseldorf dan para eksibitor K 2022 menyepakati tanggung jawab mereka tidak hanya menciptakan ekonomi sirkular, tetapi juga peran industri dalam memerangi perubahan iklim. Perlindungan iklim adalah masalah mendesak yang perlu ditangani dalam skala global. Tidak ada perlindungan iklim tanpa plastik,” tambah Petra Cullmann.

K 2022 akan memberikan bukti kuat bahwa industri ini sungguh-sungguh memikul tanggung jawab, dan bahwasanya plastik di masa depan akan menjadi bagian dari solusi, bukan menjadi bagian daripada masalah.

Baca Juga: Sampah Gelas Plastik Berpotensi Besar Polutan, Kenapa?

Tanpa plastik, pengelolaan iklim dunia yang cermat tidak akan mungkin terjadi. Plastik adalah pendukung untuk konstruksi ringan, e-mobilitas, pemanfaatan energi angin dan matahari. Disinilah peranan Ekonomi Sirkular sangat penting, sementara digitalisasi adalah faktor yang sangat diperlukan untuk transparansi dan efisiensi sumber daya.

K 2022 mendapat banyak masukan yang sangat berkualitas seputar penentuan tema ini dari para ilmuwan yang tergabung di dalam Dewan Ilmiah K 2022. Para ilmuwan telah menyusun daftar aspek yang harus dipertimbangkan. Berikut lima topik diantaranya: daur ulang komposit, standarisasi daur ulang, partikel mikro di lingkungan, plastik bio-degradable, dan CO2 sebagai komponen polimer.

Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, recycling, recovery, dan repair yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah. Transformasi menuju ekonomi sirkular menjadi penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif, baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan dimasa depan.

Industri Petrokimia hulu telah mengantisipasi dengan beberapa langkah antara lain penerapan teknologi proses yang rendah emisi dan konsumsi energi, serta mengganti peralatan penghasil energi dengan menggunakan EBT (panel surya, angin dan panas bumi).

Sementara itu pemerintah Indonesia aktif memperomosikan ekonomi sirkular melalui kementerian terkait seperti implementasi program Proper oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan industri hijau oleh Kementerian Perindustrian. Sosialisasi dan penerapan ekonomi sirkular untuk para pemangku kepentingan juga disampaikan dalam program CSR.

Baca Juga: Banyak Jurnalis Dikriminalisasi Gegara Pasal Karet UU ITE, Dewan Pers Harap RKUHP Tak Muat Pasal Multitafsir

“Harapan kami sebagai pelaku Industri agar setiap kebijakan perpajakan di sesuaikan penerapan waktunya agar tidak bentrok dengan waktu pelaporan SPT tahunan,” ujar Fajar Budiyono, Sekjen Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (INAPLAS).

Pameran K yang digelar setiap tiga tahun di Düsseldorf menjelma menjadi platform bisnis yang paling ditunggu-tunggu oleh para pelaku industri plastik dan karet. K juga menjadi tempat pertemuan paling penting di dunia untuk industri plastik dan karet terus berlanjut hingga hari ini.

Sekitar 3.300 perusahaan dari 63 negara telah memberikan kepastian akan menghadirkan inovasi untuk penggunaan plastik yang efisien dan bertanggung jawab pada pameran K 2022 akan digelar di Düsseldorf Jerman dari 19 hingga 26 Oktober mendatang. Dari 3.300 peserta pameran total 2.344 berasal dari Eropa, 828 dari Asia, 143 dari Amerika, 11 dari Afrika dan 4 dari Australia/Oseania.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI