Suara.com - Makau lakukan pengujian massal COVID-19 putaran ke-11 penduduk sipil pada Senin (18/7/2022) dan menutup pusat judi serta bisnis terkait guna menangkal wabah di negara tersebut.
Meski pemerintah setempat menemukan adanya tren penurunan kasus COVID-19 pada Minggu (17/7), namun mereka meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah.
Saat ini, lebih dari 90 persen penduduk kota itu telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap. Pihak berwajib kini mewaspadai varian Omicron yang menyebar dengan cepat.
Wilayah administrasi khusus China itu, yang dikunci pada 11 Juli, mencatat lebih dari 1.700 kasus infeksi sejak pertengahan Juni, setelah sempat terbebas dari COVID sejak wabah Oktober 2021.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: India Suntikkan 2 Miliar Dosis Vaksin dalam Waktu 18 Bulan
Kota bekas jajahan Portugis itu hanya memiliki satu rumah sakit umum dan sistem layanan kesehatannya sudah dikembangkan sebelum wabah COVID-19.
Makau mengikuti kebijakan "nol-COVID" China untuk membasmi semua wabah dengan cara apa pun dan konsekuensi apa pun, yang bertolak belakang dengan tren global ketika negara-negara lain mencoba hidup berdampingan dengan virus corona.
Melansir Antara, pengujian COVID untuk semua penduduk akan dilakukan setidaknya dua kali pekan ini. Di sela-sela pengujian itu juga akan dilakukan tes cepat antigen.
Enam operator kasino di Makau --Sands China, Wynn Macau, MGM China, Melco Resorts, Galaxy Entertainment, SJM Holding-- mengalami kerugian sebelum mengajukan lisensi baru pada Agustus.
Kasus harian COVID-19 di Makau lebih sedikit daripada di tempat lain, seperti kota tetangganya Hong Kong, di mana infeksi melonjak bulan ini menjadi lebih dari 3.000 kasus per hari karena pembatasan mulai dilonggarkan.
Baca Juga: Kembali Naik, dalam Tiga Hari Ada Penambahan 63 Kasus Aktif Covid-19 di Sleman
Namun, Makau memiliki perbatasan terbuka dengan China daratan, dan banyak penduduk tinggal dan bekerja di kota Zhuhai yang bersebelahan dengan kota kasino itu.