Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi mengatakan, pemahaman tentang teknologi digital, jika dilihat dari angkatan muda sudah sangat bagus. Sekarang ini daya saing teknologi digital tiap daerah seperti di Pulau Jawa cukup tinggi, tapi untuk daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa masih cukup rendah.
"Rendahnya daya saing teknologi digital dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain SDM, penggunaan dan pengeluaran untuk TIK, perekonomian digital, kewirausahaan, lapangan pekerjaan dan infrastruktur pendukung lainnya," tutur Anwar.
Anwar mengatakan, perkembangan teknologi digital merupakan suatu keharusan yang mempengaruhi seluruh aspek baik dari sisi negara, pasar serta masyarakat.
Teknologi digital bukan semata-mata alat, melainkan sosio material object yang memiliki relasi yang kompleks terkait perkembangan struktur ekonomi, sosial, politik budaya tertentu dalam suatu negara.
Baca Juga: Kemnaker Serahkan 25 Hewan Kurban untuk Memperingati Hari Raya Idul Adha
“Ini mendorong adanya perubahan struktur relasi yaitu relasi pasar dengan wilayah, kemudian relasi antara wilayah dengan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan pasar,” ujarnya.
Lebih jauh Anwar mengatakan, kesenjangan teknologi digital di perkotaan dan perdesaan menjadi tantangan yang cukup serius. Namun, kesenjangan ini tentunya menjadi tantangan bersama yang harus bisa diatasi.
"Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Kemnaker telah mengeluarkan berbagai kebijakan pengembangan ketenagakerjaan dalam meningkatkan angkatan kerja di perdesaan,” pungkasnya.