Jumlah orang miskin ini tercatat mengalami penurunan sebanyak 340 ribu orang jika dibandingkan dengan periode September 2021 dan turun 1,38 juta orang jika dibandingkan Maret 2021.
Sementara itu angka gini ratio ini meningkat 0,003 poin jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2021 sebesar 0,384. Ini artinya jurang pemisah si kaya dan si miskin semakin lebar.
"Gini Ratio di perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,403 poin naik dibanding Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,398 dan Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,401," kata Kepala BPS Margo Yuwono.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah sebesar 18,06 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.