Profil Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Dicekal KPK dalam Dugaan Korupsi

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 17 Juli 2022 | 10:00 WIB
Profil Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Dicekal KPK dalam Dugaan Korupsi
Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan saat dimobilnya Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (10/03). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan dicekal untuk bepergian ke luar negeri lantaran masuk dalam salah satu sosok yang diusut keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina tahun 2011 sampai 2021. 

Lantaran hal ini, nama Karen belakangan semakin banyak dicari. Profil Karen Agustiawan, perempuan berusia 63 tahun ini dikenal sebagai sosok wanita pertama yang menjadi pimpinan Pertamina.

Perempuan yang lahir di Bandung pada 19 Oktober 1958 itu merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mulai meniti karir di industri migas sejak tahun 1980-an.

Pada 1984, ia menjadi analis hingga programmer pengembangan cadangan serta memimpin sejumlah proyek di departemen komputasi eksplorasi.

Baca Juga: Ada Aktor Lain Kasus Korupsi Satpol PP Pemkot Surabaya

Kemudian pada tahun 2002, ia berpindah haluan ke Halliburton Indonesia dan menjelma sebagai perempuan pertama Indonesia yang menjabat commercial manager di perusahaan tersebut.

Empat tahun berada di Halliburton Indonesia, ia kemudian melanjutkan karirnya di Pertamina pada 2006 sebagai Direktur Pertamina Hulu saat Menteri BUMN dijabat oleh Sofyan Djalil.

Karirnya semakin mentereng saat ia diangkat jadi Dirut Pertamina menggantikan Ari Soemarno pada 2009. Ia terpilih sebagai salah satu perempuan berpengaruh dalam Asia's 50 Power Businesswomen yang dikeluarkan oleh media kenamaan Forbes.

Pada 2015, Karen mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Pertamina. Empat tahun kemudian, Karen terjerat dalam kasus korupsi pembelian saham sebesar 10 persen dari ROC Oil Ltd, untuk menggarap blok Basker Manta Gummy (BMG) milik ROC Oil Limited Australia dan divonis 8 tahun penjara serta denda Rp1 miliar subsider 4 bulan kurungan pada 2019 silam.

Karir:

Baca Juga: Dipecat Tak Terhormat, Kisah Cinta Brotoseno dengan 2 Artis ini Kembali Disorot

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), 5 Februari 2009 - 2015
Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO), Maret 2008 – 5 Februari 2009
Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero), Desember 2006.
Perusahaan konsultan migas Halliburton Indonesia sebagai commercial manager for consulting and project management, 2002-2006
Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai business development manager untuk beberapa klien seperti ExxonMobil, Pertamina, BP Migas, dan Ditjen Migas Departemen ESDM, 2000.
Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai spesialis pengembangan pasar dan integrated information management (IIM), 1999.
CGG Petrosystems Indonesia, product manager G & G and data management applications, 1998.
Mobil Oil Indonesia, project leader di bagian eksplorasi yang menangani seluruh aplikasi studi G & G dan infrastruktur, 1992-1993 dan 1994-1996. University, Dallas, AS.
MobilOil Dallas, AS, menjadi seismic processor dan seismic interpreter untuk beberapa proyek di mancanegara, 1989-1992.
MobilOil Indonesia, seismic processor and quality controller MobilOil Indonesia untuk beberapa proyek seismik Rokan, Sumatera Utara, dan Madura, 1987-1988.
Mobil Oil Indonesia, analis dan programmer dalam pemetaan sistem eksplorasi,1984-1986

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI