Menkeu Sri Mulyani: Investasi Swasta di Sektor Hijau Meningkat 10 Kali Lipat

Minggu, 17 Juli 2022 | 09:34 WIB
Menkeu Sri Mulyani: Investasi Swasta di Sektor Hijau Meningkat 10 Kali Lipat
Menkeu Sri Mulyani: Investasi Swasta di Sektor Hijau Meningkat 10 Kali Lipat [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa Presidensi G20 Indonesia terus menempatkan pembangunan dan pembiayaan infrastruktur, terutama terkait dengan pembiayaan berkelanjutan, menjadi isu yang sangat penting.

“Sejak awal, infrastruktur sudah menjadi salah satu isu yang secara konsisten dan terus-menerus menjadi prioritas negara manapun yang memegang kursi kepresidenan G20. Namun, perjalanan kita semua untuk memperluas tidak hanya pembangunan infrastruktur. Tetapi menjadi infrastruktur yang dapat membiayai infrastruktur berkelanjutan dan transisi hijau masih relatif baru,” ujar Menkeu dalam closing remarks G20 Infrastructure Investors Dialogue ditulis, Minggu (17/7/2022).

Menkeu melihat bahwa keinginan untuk membiayai infrastruktur berkelanjutan dan transisi hijau sangat kuat dan terus berkembang yang semula nilai investasi swasta hijau pada tahun 2014 hanya USD8 miliar menjadi sepuluh kali lipat pada tahun 2020 mencapai USD87 miliar.

“Memang ada keinginan yang kuat di bidang pembiayaan terkait dengan proyek infrastruktur yang dikaitkan dengan komitmen hijau atau keberlanjutan. Ini mewakili setengah dari seluruh investasi sektor swasta dalam proyek infrastruktur,” kata Menkeu.

Baca Juga: Menkeu Gratiskan Tarif Ekspor Kelapa Sawit dan Turunannya Hingga 31 Agustus 2022

Lebih lanjut, Menkeu juga melihat keinginan dari banyak negara untuk menyelaraskan investasi dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kerangka yang selama ini dibahas untuk meningkatkan dampak, skala, keterjangkauan, dan kecepatan pembangunan infrastruktur atau investasi agar negara dapat merancang transisi menuju infrastruktur hijau secara tertib sangat penting. Tidak hanya smooth, tetapi juga adil dan terjangkau,” katanya.

Adapun terdapat empat pilar untuk mencapai tujuan tersebut, yakni prioritas dan target jangka panjang, data dan standar infrastruktur yang berkelanjutan, lingkungan yang memungkinkan untuk implementasi, serta kapasitas untuk berinvestasi dalam inovasi.

“Kami telah mendengarkan dengan seksama semua perspektif terkait dengan banyak isu kritis yang perlu dipertimbangkan bagi kita semua untuk terus bekerja dan mengembangkan infrastruktur yang berkelanjutan."

Baca Juga: Menkeu: Kami Tidak Bahas Usulan AS Terkait Pengenaan Pagu Harga Minyak Rusia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI