Suara.com - Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor Indonesia pada bulan Juni 2022 sebesar mencapai USD21 miliar atau naik 12,87 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar USD18,61 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan peningkatan impor pada bulan Juni 2022 didorong oleh peningkatan baik impor minyak dan gas maupun impor non migas.
"Nilai impor Indonesia Juni 2022 mencapai USD21,00 miliar, naik 12,87 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 21,98 persen dibandingkan Juni 2021," kata Margo dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Margo merinci impor migas pada bulan Juni 2022 sebesar USD3,67 miliar atau naik 9,52 persen mom, sedangkan impor non migas sebesar USD17,33 miliar atau naik 13,60 persen mom.
Baca Juga: Ekspor Juni 2022 Melesat 40,68 Persen Berkat Komoditas Sawit
Lebih lanjut dia mengatakan peningkatan impor non migas didorong oleh peningkatan impor mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) sebesar 27,99 persen mom, serta besi dan baja (HS 72) yang naik 46,13 persen
Sedangkan dari sisi migas, didorong oleh impor minyak mentah yang naik 45,34 persen mom dan hasil minyak naik 5,89 persen mom.
Kemudian, bila dibandingkan dengan nilai impor Juni 2021 yang sebesar USD17,22 miliar, nilai impor naik 21,98 persen yoy. Ini didorong oleh peningkatan baik impor migas sebesar 59,84 persen yoy dan impor non migas yang naik 16,15 persen yoy.
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya USD611,5 juta (27,99 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah gula dan kembang gula USD152,8 juta (39,57 persen).
Baca Juga: Jadi Salah Satu Negara Penghasil Ban, Produsen Lokal Telah Kuasai Pasar Indonesia