Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia sepanjang bulan Juni 2022 sebesar USD26,09 miliar, naik 40,68 persen dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy) dan 21,30 persen secara month on month (mom).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan ini ditopang oleh ekspor nonmigas dan migas, dimana masing-masing melesat 41,80 persen dan 23,68 persen.
"Kalau dilihat, ekspor migas pada bulan Juni 2022 sebesar USD1,53 miliar atau naik 2,45 persen mom dan ekspor non migas sebesar USD24,56 miliar atau naik 22,71 persen mom,” kata Margo dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Margo memerinci, peningkatan ekspor non migas pada bulan Juni 2022 didorong oleh peningkatan ekspor lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) yang naik 366 persen secara mom, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) yang naik 40,11 persen mom.
Baca Juga: Harga Sawit Makin Amblas di Bawah Rp1.000, Petani: Makin Tak Menentu Hidup Kami
Kenaikan ekspor komoditas lemak dan minyak hewan nabati melesat dibandingkan bulan lalu didorong oleh komoditas sawit setelah pemerintah membuka kembali keran ekspor yang sempat ditutup pada bulan Mei selama tiga pekan.
Ekspor minyak sawit naik 862,66 persen menjadi USD274 milar. Kenaikan ekspor terjadi di tangah anjloknya harga CPO pada bulan lalu sebesar 12,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi masih naik 49,45 persen dibandingkan Juni 2021.
Sedangkan dari sisi migas, peningkatan ini didorong oleh peningkatan ekspor minyak mentah sebesar 69,80 persen secara mom.
Kemudian, bila dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2021 yang sebesar USD18,55 miliar, nilai ekspor pada bulan Juni tahun ini nampak naik 40,68 persen yoy. Ini didorong oleh peningkatan ekspor baik migas sebesar 41,89 persen yoy dan non migas yang naik 23,68 persen yoy.
Baca Juga: Pemkab Paser Minta Perusahaan Beli TBS Sawit Minimal Rp 1.600 per Kilogram: Harapan Kami