Agar Tetap Bisa Bersaing, Industri Perbankan Diminta Berbenah Hadapi Digitalisasi

Kamis, 14 Juli 2022 | 18:39 WIB
Agar Tetap Bisa Bersaing, Industri Perbankan Diminta Berbenah Hadapi Digitalisasi
Ilustrasi perbankan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada era digitalisasi ini, industri perbankan menjadi salah satu dari sedikit sektor industri yang berhasil berbenah dan bertransformasi menyesuaikan diri. Semangat berubah dan bertransformasi sendiri pada dasarnya bisa dianggap sebagai salah satu DNA yang tidak bisa dilepaskan dari kinerja dan perkembangan industri perbankan.

Managing Director APAC Thought Machine, Nick Wilde mengatakan, setiap perbankan, baik inkamben maupun baru, perlu memodernisasi teknologinya menjadi lebih digital agar terus eksis dalam persaingan layanan keuangan.

Melalui digitalisasi, kata dia, selain kebutuhan nasabah terpenuhi, biaya operasional bagi setiap bank bisa semakin ditekan dan efisien.

Bahkan, dirinya tidak memungkiri bahwa modernisasi perbankan memerlukan investasi yang tidak sedikit.

Maka dari itu, setiap bank memerlukan komitmen untuk terus melakukan modernisasi digital pada semua proses bisnisnya. Hal ini perlu dilakukan agar bisnis perbankan bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

“Bank-bank saat ini saya pikir tengah mengalami persaingan ketat dengan berevolusinya platform ekonomi (GoTo, Bukalapak, Apple, dll). Kita juga bisa melihat bahwa ketika modernisasi sudah dilakukan biaya operasional (sistem digital) akan jauh lebih rendah daripada legacy,” jelas Nick dalam webinar bertajuk 'The DNA of Next-Generation Digital Banking, Disruption and Innovation in Core Banking to Build The Customer-Centric Bank of The Future' pada Kamis (14/7/2022).

Perkembangan digitalisasi yang semakin pesat, tentu semakin membuka berbagai peluang dan inovasi bagi Industri jasa keuangan. Dalam hal ini, Chief Sales and Marketing Officer Soluix Finteknologi Indonesia, Eryco Putra mengungkapkan terdapat peluang bagi perbankan untuk membuka diri dan menawarkan berbagai inovasi layanan keuangan, atau banking as a service.

Banking as a Service sendiri adalah sebuah istilah bagi bank digital dan pihak ketiga lainnya untuk bisa terhubung dengan sistem perbankan secara langsung melalui Application Programming Interface (API).

Dengan demikian, bank maupun pihak ketiga bisa membangun penawaran layanan di atas infrastruktur yang telah diatur oleh penyedia layanan.

Baca Juga: Gandeng Bank DKI, Jalin Kembangkan Layanan Perbankan Digital

Opportunity ke depan akan semakin banyak. Misalnya saja Social Commerce (Social Media E-commerce) yang membawa peluang tidak hanya pada ekosistem, tetapi juga pada bank. Bagaimana bank bisa menawarkan solusi (layanan keuangan) yang mudah kepada influencer, pembuat konten, dan SME,” ucap Eryco.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI